Terdampak Corona, PHRI Minta Keringanan Pajak
BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmaja menerima aspirasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dalam pertemuan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/3). Saat ini, sektor pariwisata di Indonesia, termasuk Jabar, ikut terkena dampak dari pandemi virus Corona atau Covid-19.
Menurut Ketua PHRI Jabar, Herman Muchtar, tingkat okupansi hotel dan restoran di Jabar mengalami penurunan yang cukup siginifikan sejak Februari lalu.
\"Ini mengakibatkan penurunan tingkat pendapatan hotel dan hunian sebesar 25 sampai 50 persen okupansi dan penurunan harga 10 sampai 15 persen,\" ujar Herman.
Dia pun mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan pemerintah daerah di 27 kabupaten/kota se-Jabar, membuat suatu keputusan atau sikap bersama yang mendukung bertahannya ekosistem pariwisata, khususnya hotel dan restoran.
\"Harus ada keputusan bersama, seperti soal penurunan (keringanan) pajak, pengalihan anggaran promosi wisata, dan sebagainya,\" tutur Herman.
PHRI Jabar berharap, pemerintah dan pelaku industri pariwisata lainnya aktif melakukan kampanye positif dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, serta menerapkan SOP kerja yang memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang terhadap kolega, klien, dan pelanggan.
Kepada perbankan, PHRI Jabar berharap agar cicilan ke bank bisa diringankan melalui keputusan pemerintah pusat yang didorong oleh pemerintah daerah. Sebab, industri perhotelan merupakan industri padat modal kerja, serta melibatkan pelaku mitra UKM sebagai pendorong ekonomi rakyat.
Usai mendengar aspirasi tersebut, Setiawan akan menginstruksikan PHRI Jabar dan pelaku pariwisata lainnya untuk merinci perhitungan kerugian maupun pengeluaran yang harus dikeluarkan hotel dan restoran di setiap bulan atau tahunnya.
\"Saya akan mengundang lintas sektor untuk menginformasikan hal yang tadi kita bicarakan,\" ujar Setiawan.
Dia menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan berupaya mengakomodir usulan PHRI Jabar yang berada dalam koridor kewenangan gubernur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Dedi Taufik menyatakan, pihaknya akan mengirim surat kepada pemerintah pusat melalui kementerian terkait agar pariwisata di Jabar turut menjadi perhatian dalam pemberian diskon dan insentif sektor pariwisata.
Menurut Dedi, Jabar memiliki 1.224 destinasi wisata, baik wisata alam, buatan, maupun budaya. \"Kita ingin pemerintah pusat pun mendengar keluhan para pelaku pariwisata di wilayah Jawa Barat akibat mewabahnya virus Corona,\" ujarnya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: