Imbas Corona, Okupansi Hotel di Indramayu Anjlok

Imbas Corona, Okupansi Hotel di Indramayu Anjlok

INDRAMAYU - Dampak pendemi Covid-19 kian dirasakan oleh pelaku usaha perhotelan dan restoran. Tak terkecuali bagi sejumlah hotel dan restoran di Kabupaten Indramayu, yang mulai lesu akibat sepi pelanggan.

Ketua DPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Indramayu, Ellyawati Karno didampingi Humas, Dedy Setiono Musashi menjelaskan, tingkat hunian kamar saat ini menurun drastis. Terlebih dengan keluarnya surat edaran Gubernur Jawa Barat, untuk mengantisipasi persebaran Covid-19 hingga 29 Maret mendatang.

\"Okupansi hotel drop setelah marak persebaran Covid-19. Sejumlah kegiatan yang sudah dijadwalkan, terpaksa batal atau ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,\" terangnya kepada radarindramayu.id, Jumat (20/3).

Tidak hanya perhotelan, sektor industri kuliner juga merasakan imbas dari pendemi Covid-19. Meskipun konsumen via daring tetap ada, namun jumlah menurun drastis hingga 20 persen.

\"Untuk melindungi karyawan dan konsumen pada umumnya, kami tetap berupaya melakukan prosedur penanganan persebaran Covid-19. Di antaranya dengan menyediakan peralatan kesehatan seperti hand sanitizer, masker maupun penyemprotan cairan disinfektan di wilayah tertentu,\" imbuhnya.

Meski mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi merebaknya Covid-19, ia meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan khusus. Hal ini dilakukan demi keberlanjutan dan menyelamatkan dunia usaha perhotelan dan restoran di Kabupaten Indramayu.

\"Kami tidak ingin ada PHK (pemutusan hubungan kerja) massal akibat anjloknya pendapatan perusahaan. Untuk itu, kami mendesak pemerintah untuk memberikan kebijakan dengan penundaan, keringanan atau subsidi, bahkan penghapusan sejumlah beban dan kewajiban pelaku usaha hingga situasi kembali normal,\" pungkasnya. (jml/mgg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: