PGSI Bersiap Menuju Seleksi Akhir

PGSI Bersiap Menuju Seleksi Akhir

CIREBON – Empat pegulat Kota Cirebon menghadapi seleksi tahap akhir di pemusatan latihan daerah (pelatda) proyeksi PON XX/2020. Dewi Atiya dan kawan-kawan pun berupaya memaksimalkan waktu yang tersisa untuk terus memperbaiki kualitas meski wabah virus Corona atau Covid-19 masih mengintai.

Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat telah menjadwalkan seleksi tahap akhir pada awal April mendatang. Dari 11 pegulat anggota pelatda, kemungkinan besar akan dikerucutkan kembali menjadi sembilan orang. Seleksi tahap akhir akan sangat menentukan meski keempat pegulat Kota Udang sudah mengantongi tiket ke PON.

“Sejauh ini, para atlet sudah berjuang keras. Tinggal selangkah lagi bisa masuk tim utama Jawa Barat yang nantinya akan diterjunkan di PON. Kita berharap yang terbaik untuk para atlet,” kata Sekretaris Umum PGSI Kota Cirebon, Atep Kosasih, kemarin.

Keempat pegulat Kota Cirebon tersebut adalah Dewi Atiya, Nidha Jeyan, Adhitya Eka Lazuardi dan Peri Budiawan. Mereka mengantongi tiket babak utama PON 2020 setelah berlaga pada babak kualifikasi (BK) yang berlangsung di Jakarta, November tahun 2019 lalu. Tapi, karena peraturan cabang gulat adalah entry by class, maka komposisi atlet di PON nanti masih bisa diubah.

Penilaiannya tentu saja berdasarkan kualitas terbaik. Karena itu, PGSI Jawa Barat melaksanakan seleksi tahap akhir. Karena hanya yang paling berpotensi meraih medali saja yang akan diboyong ke Papua, Oktober 2020 mendatang.

“Yang menentukan kuota atletnya KONI Jawa Barat. Tapi jelas, kita menginginkan hasil terbaik di PON,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PGSI Jawa Barat, Bambang Erawan.

Khusus pegulat Kota Cirebon, Bambang memberikan pujian. Menurut dia, selama menjalani program latihan dalam camp gulat Jawa Barat di GOR Pajajaran, Kota Bandung, Dewi cs mengalami kemajuan yang signifikan. “Peningkatan segi teknik dan fisik sangat bagus,” katanya.

Pujian Bambang tidak membuat Dewi dan kawan-kawan terlena. Mereka berjanji akan terus berupaya memberikan yang terbaik. Bahkan, di tengah meluasnya penyebaran Covid-19, para pegulat tetap getol menjalani latihan. “Memang sudah tugas kami untuk tetap disiplin latihan,” kata Dewi Atiya.

Dewi bersama Adhitya Eka Lazuardi adalah peraih medali emas PON empat tahun silam. Sementara Peri Budiawan meraih medali perunggu di perhelatan serupa. Di antara mereka, hanya Nidha Jeyan yang belum punya pengalaman bertanding dalam pesta olahraga paling akbar di Indonesia tersebut.

Menurut Bambang, Nidha juga cukup potensial. Selama di pelatda, dia menunjukkan upaya maksimal untuk menyejajarkan kemampuan dengan para seniornya.

“Nidha memiliki semangat dan keinginan yang kuat. Dia berkembang dengan baik,” ujarnya. (ttr)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: