Pemeriksaan di Posko Check Point Belum Optimal

Pemeriksaan di Posko Check Point Belum Optimal

KUNINGAN - Keberadaan posko check point Covid-19 di lima gerbang masuk Kabupaten Kuningan mulai berjalan, kemarin. Petugas medis dari Dinas Kesehatan dibantu aparat dari kepolisian, TNI, Satpol PP, BPBD dan Dishub melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan.

Seperti terpantau di gerbang Utara Kuningan Desa Sampora, petugas memeriksa penumpang dan sopir mobil pribadi maupun travel dari luar daerah seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang dan lainnya. Petugas medis langsung melakukan pengukuran suhu tubuh para pendatang tersebut dengan menggunakan termometer tembak, kemudian mempersilakan mereka menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut di tenda. Sementara petugas dari BPBD melakukan penyemprotan cairan disinfektan terhadap kendaraan yang mereka tumpangi.

\"Kami melakukan pendataan, mulai dari identitas, asal mula perjalanan hingga pekerjaannya apa dan tujuannya kemana. Para pendatang juga kita lakukan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek suhu tubuh dan tekanan darah dan kemungkinan ada keluhan sakit apa. Alhamdulillah sepanjang hari ini semua yang kami periksa kondisinya sehat dan tidak ada tanda-tanda Covid-19,\" ungkap Edi Setiawan tenaga medis yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Linggarjati kepada Radar Kuningan, kemarin (26/3).

Edi mengatakan, posko gabungan Siaga Covid-19 tersebut dibuat untuk antisipasi masuknya virus corona yang dibawa para pendatang atau perantau yang pulang kampung. Jika dalam pemeriksaan ada ditemukan seseorang yang mengalami gejala Covid-19 seperti demam disertai batuk, kata Edi, maka pihaknya akan segera membawa orang tersebut ke rumah sakit rujukan Covid-19.

\"Kalau ditemukan seseorang dengan gejala corona maka kami langsung lakukan penanganan membawa orang tersebut ke rumah sakit rujukan terdekat, yaitu RSUD Linggajati. Termasuk terhadap orang-orang yang menyertainya pun akan kita lakukan pemeriksaan termasuk kemungkinan dilakukan pemantauan selama 14 hari atau dua kali masa inkubasi corona,\" ujarnya.

Namun demikian, Edi mengakui, pemeriksaan terhadap pendatang tersebut belum dilakukan optimal. Selain karena keterbatasan personel dan alat, juga disebabkan karena kurangnya sarana kelengkapan alat pelindung diri (APD) yang dipakai petugas jaga di posko.

\"Diakui kami belum melakukan pemeriksaan terhadap penumpang bus AKAP maupun AKDP, masih fokus pada penumpang kendaraan travel dan beberapa warga yang dengan inisiatif sendiri mampir untuk memeriksakan diri. Insya Allah setelah APD sudah lengkap dan personel jaga juga banyak, kita bisa lakukan pemeriksaan terhadap pendatang maupun yang perantau yang pulang kampung bisa lebih maksimal,\" ujar Edi yang memperkirakan kelengkapan alat pelindung diri tersebut akan datang beberapa hari ke depan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kuningan membangun enam posko check point antisipasi corona sejak 24 Maret lalu. Posko Siaga Covid-19 tersebut berada di perbatasan Sampora, Mandirancan, Cidahu, Cipasung, Cibingbin dan di pusat kota Taman Pandapa. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: