Gara-gara Corona Ojol Merana, Namun Hati Berbunga, Sering Diperhatikan, Costomer Order Makanan untuk Driver

Gara-gara Corona Ojol Merana, Namun Hati Berbunga, Sering Diperhatikan, Costomer Order Makanan untuk Driver

Ojek Online selalu punya cerita. Meski pusing bayar cicilan, ada yang membuat hati berbunga di tengah pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan mereda. Ya, rombongan jaket hijau ini mendapat perhatian lebih dari costomer.

ADE GUSTIANA, Kesambi

\"MAKASIH mas, stay safe,\" tulis salah seorang costomer perempuan yang disampaikan melalui amplop dengan tulisan tinta berwarna merah jambu.

Sontak, hal itu membuat Togar, driver yang menerima order berbunga-bunga. Amplop yang berisi uang pembayaran secara tunai itu tidak langsung dibuang. Disimpan dan lebih dulu dipamerkan kepada teman-teman satu tongkrongan. \"Saya cek dulu ya mba uangnya, takut kurang,\" tutur Togar, sambil setengah bercanda.

Physical Distancing dipraktekan dengan baik oleh penyedia dan pemanfaat jasa ini. Yakni dengan menaruh amplop isi uang dan makanan yang telah diorder, pada teras rumah untuk menghindari sentuhan langsung secara fisik. Togar paham betul apa yang dilakukan costomer tersebut. Tidak merasa keberatan, apalagi tersinggung.

Ramah-tamah bersama costumer, bukan berarti sejalan dengan keadaan di lapangan. Dikatakan, Covid-19 membuat rejeki Ojol semakin seret. Permintaan mengantar orang dalam perjalan, semakin jarang diminati.

Bagaimana dengan pesan dan antar makanan? Tidak jauh berbeda. Namun persentasenya, lebih baik. Penurunan costomer disebabkan sejumlah faktor. Yang sudah pasti, kebijakan pemerintah yang mengharuskan pelajar dan pekerja untuk menjalani rutinitas di rumah.

Kemudian, sejumlah resto cepat saji mulai memangkas jam operasional. Terlebih, menjelang tengah malam sejumlah petugas berwenang menghalau Ojol yang berkerumun, dengan tujuan meminimalisasi penularan pandemi Covid-19.

Doel, pengemudi daring lain bercerita, pesanan saat mulai diberlakukan imbauan untuk belajar dan bekerja di rumah, merosot tajam. Setiap hari, rata-rata hanya menerima 2-3 order saja. Tentu, didominasi oleh layanan pesan dan antar makanan.

Kebijakan Presiden Joko Widodo yang membebaskan kredit selama 1 tahun bagi masyarakat imbas virus corona, dipertanyakan Doel dan kawan-kawan satu pangkalan. Fakta di lapangan, leasing masih berkeliaran menagih angsuran yang belum dibayar.

Ia menambahkan, Ojol bak sudah jatuh tertimpa tangga. Namun, Doel masih bisa bersyukur. Mengingat masih ada orang-orang yang peduli terhadap Ojol, dengan memberikan makanan gratis melalui order yang diperuntukkan bagi driver itu sendiri. \"Makan pagi, siang, dan sore, gratis. Costomer order, tapi makanannya untuk kita sendiri. Bukan hanya saya, teman-teman Ojol lain pun merasakan,\" tukasnya.

Tidak hanya kepedulian dalam bentuk makanan, komunitas Ojol Gabungan Pejuang Minoritas (GPM) yang bermarkas di Jl Perjuangan itu, juga pernah menerima bantuan dari costomer berupa masker.

Di tengah pandemi ini, imbuh Doel, rasa khawatir tidak mampu menafkahi anak dan istri, lebih besar dibanding segalanya. Mengingat, ojol adalah pekerjaan yang mengharuskan keluar rumah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: