Piala dunia u-21 2021 Terancam Molor

Piala dunia u-21 2021 Terancam Molor

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali angkat bicara terkait penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Melalui rekaman video yang diterima awak media kemarin, menteri asal Gorontalo itu pertama kali membicarakan soal penundaan Olimpiade yang bakal digelar pada tahun 2021.

Meski pada dasarnya Indonesia menyambut baik penundaan pesta multievent terakbar di dunia tersebut, namun Zainudin menyebut, penundaan itu cukup berat bagi Indonesia.

Hal itu mengingat, di tahun yang sama, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Selain itu, di tahun itu juga, berbarengan dengan perhelatan SEA Games di Vietnam. Di mana, Indonesia juga menjadi bagian dalam perhelatan tersebut.

“Tentu kita menerima keputusan ini. Kita berharap, dengan penundaan ini, maka negara-negara peserta tentu sudah mengetahui, termasuk kita. Dan untuk cabang-cabang yang kita persiapkan, baik yang sudah lolos maupun yang harus mengikuti beberapa kegiatan kompetisi, otomatis berhenti dan kita menunggu tahun 2021,” ujar Zainudin.

“Memang berat bagi Indonesia di tahun 2021, karena di dalam negeri ada pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021, serta kita juga akan mengikuti SEA Games di Vietnam. Berbarengan dengan itu, kita juga perlu mempersiapkan atlet untuk Olimpiade 2020. Dengan kata lain, tahun 2021 itu merupakan tahun tersibuk buat olahraga Indonesia,” sambungnya.

Meski demikian, dia tetap optimistis, para atelt Indonesia bisa melahap semua ajang yang bakal diikuti. Selain itu, dia juga yakin Indonesia sukses sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. “Namun, saya yakin bisa mengikuti semuanya itu dengan baik,” tegas Zainudin.

Zainudin menyoroti mengenai anggaran. Menurut politisi Golkar itu, banyaknya kegiatan di tahun 2021 tentunya bakal berimbas dengan pembengkakan anggaran.

“Ya memang ini bersekuensi terhadap pembengkakan anggaran kita yang harusnya sudah selesai tahun 2020 ini. Tapi karena ditunda, maka pelatnas walaupun intenaitasnya tidak terlalu tinggi lagi. Kita harus melakukan pelatihan jangka panjang untuk kegiatan-kegiatan yang akan kita hadapi ke depan,” jelasnya.

Zainudin juga membicarakan terkait pelaksanaan PON 2020 di Papua. Meski dirinya belum bisa memutuskan, namun Zainudin menegaskan bahwa pesta olahraga terakbar di Tanah Air itu hingga kini masih berjalan sesuai rencana meski adanya kekhwatiran pandemi Corona atau Covid-19.

“Kita tetap on schedule, tetapi kita akan lihat bagaimana perkembangan situasi dan kondisi dari pandemi Covid-19 ini pada hari-hari atau bulan-bulan mendatang,” terangnya.

“Kalau memang kita harus mengambil keputusan untuk tunda, tentu kita tunda. Tetapi jika situasi makin mereda dan kesiapan untuk pelaksanaan PON 2020 tidak terganggu secara signifikan, maka saya kira tetap akan dilangsungkan sesuai rencana,\" tambahnya.

Lebih lanjut, Zainudin mengaku akan melakukan diskusi terlebih dahulu bersama KONI Pusat, KONIDA dan induk cabor di Indonesia dalam mengambil keputusan PON 2020 tersebut. Dia menilai, keselamatan para atlet, pelatih, ofisial, dan masyarakat akan menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusannya nanti.

“Tetapi itu bukan menjadi keputusan Menpora sendiri. Saya akan ajak diskusi dengan KONI Pusat, KONIDA, dan cabor-cabor karena mereka telah mempersiapkan jauh-jauh hari, tetapi inilah situasi yang memang harus kita hadapi tidak ada satupun di antara kita yang bisa melawan situasi ini,\" tandasnya. (gie/fin/tgr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: