RS Pantura Mulai Terima Pasien PDP Corona

RS Pantura Mulai Terima Pasien PDP Corona

INDRAMAYU – RSUD Pantura MA Sentot Patrol bersiap menerima pelayanan pasien yang terindikasi virus Corona (Covid-19) mulai hari ini, Sabtu (28/3). Kesiapan ini menyusul ditetapkannya RS yang terletak di tepi Jalan Raya Pantura Patrol KM 46 itu sebagai RS rujukan terbantukan atau secondline oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Pelayanan diberikan kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan dan sedang.

“Sudah dipersiapkan semua. Insha Allah, besok (hari ini-red) kami siap menerima pasien status PDP dengan gangguan kesehatan ringan dan sedang,” kata Direktur UPT RSUD Pantura MA Sentot Patrol, dr Kurniawan, Jumat (27/3).

Dia menyebutkan, jumlah ruangan rawat inap yang sudah dinyatakan siap untuk menangani PDP sebanyak 3 tempat tidur (bed). Ditambah satu ruangan untuk screning atau pemeriksaan awal. Keempat ruangan itu berada di samping Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Sejalan dengan itu, RS Pantura juga menyiagakan dokter spesialis serta 10 tenaga perawat untuk menangani pasien corona dalam pengawasan. Para tenaga medis itu nantinya akan difasilitasi Alat Perlindungan Diri (APD) yang merupakan bantuan dari Pemkab Indramayu maupun disediakan secara mandiri.

Kurniawan menegaskan, jumlah tempat tidur dapat ditambah jika jumlah PDP yang mesti ditangani membludak. Berdasarkan simulasi, RS Pantura telah mempersiapkan 15 bed digedung baru yang belum dioperasionalkan. “Ready 3 bed. Tapi jikalau situasi berkembang maka kami akan siapkan 15 bed tambahan. Jadi nanti totalnya 18 bed,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Tim Covid-19 RSUD Pantura MA Sentot Patrol dr Rosy Damayanti MARS menjelaskan, penanganan PDP akan dilakukan secara ketat sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Setiap PDP yang datang akan terlebih dahulu discrening untuk selanjutnya mendapat tindakan medis. Jika berdasarkan hasil diagnosa dan riwayat kesehatannya terindikasi virus Corona, maka pasien menjalani rawat inap selama 14 hari.

Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara kontinyu sembari menunggu hasil Swab. “Sembuh atau negatif, pasien bisa dipulangkan. Tetapi jika kondisinya berat maka kita rujuk ke RS firstline,” jelasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: