Lagi, Pasien PDP di Indramayu Meninggal

Lagi, Pasien PDP di Indramayu Meninggal

INDRAMAYU - Seorang lagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid -19, meninggal dunia di RSUD Indramayu. Pasien berinisial TS (42) warga Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, tersebut meninggal diruang isolasi RSUD Indramayu, Jumat (27/3), sekitar pukul 18.30 WIB.

Malam itu juga, jenazahnya langsung diantar pulang oleh petugas khusus protokoler Covid-19, dan dimakamkan di TPU Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Sabtu (28/3) dinihari, pukul 01.00 WIB.

Anehnya, dari pihak keluarga ikut mengantarkan ke tempat pemakaman. Bahkan terlibat membantu menguburkan jenazah, meskipun ada petugas khusus yang mengenakan pakaian lengkap Alat Pelindung Diri (APD), sesuai dari protokol Covid - 19.

Camat Patrol, Teguh Budiarso SSos MSi mengatakan, kehadiran pihak keluarga diperbolehkan menghadiri pemakaman, setelah Forkopimcam Patrol dan dari puskesmas terlebih dahulu melakukan koordinasi dan petunjuk dari pihak rumah sakit.

\"Dikarenakan almarhum TS meskipun berstatus PDP, namun dinyatakan negatif Corona. Namun, dengan syarat atas petunjuk rumah sakit, dari pihak keluarganya tidak diperbolehkan membuka jenazah yang sudah dibungkus plastik tiga lapis,\" kata Teguh.

Teguh mengatakan, TS, sebelumnya sempat dirawat di RS Mitra Plumbon, Indramayu. Karena diduga PDP Corona, kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu, Kamis (26/3).

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr Deden Bonni Koswara MARs, saat dikonfirmasi, membenarkan ada satu pasien PDP yang meninggal di RSUD Indramayu. Namun, dari hasil pemeriksaan, TS dinyatakan, negatif Corona. Kendati demikian, Deden tidak menerangkan mengenai penyakit  yang dideritanya. 

\"Pasien asal Kecamatan Patrol itu, negatif (Non Reaktif) Corona, dengan pemeriksaan rapid test yang dilakukan laboratorium. Untuk proses pemakaman, tetap dilakukan sesuai aturan dalam protokoler Covid-19. Diantar dan dimakamkan oleh petugas khusus tim Covid-19,\" jelas mantan Direktur RSU Pantura itu.

Sebelumnya, pasien pria yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal di Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu, Selasa (24/3). Pasien meninggal sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.

Direktur Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu dr Dedi Rohendi mengatakan pasien yang meninggal tersebut memiliki gejala sesak napas berat, demam, batuk berdahak, dan nyeri seluruh badan. Namun belum sempat dilakukan tes, apakah yang bersangkutan negatif atau positif Covid-19.“Pasien tinggal di Bekasi namun asal dari Kabupaten Indramayu. Saat datang kondisi memburuk, tiba-tiba sesak napas dan nyawanya tidak tertolong,” ungkap Dedi, Rabu (25/3).

Dijelaskan, pasien tersebut datang ke RS Mitra Plumbon Indramayu pada hari Senin lalu (23/3). Saat datang ke rumah sakit kondisi pasien demam. Gejala yang muncul pada pasien mirip dengan gejala serangan virus Covid-19. Namun karena keterbatasan alat dan petugas, pasien tersebut belum bisa ditentukan positif atau negatif Covid-19.

Pasien sebenarnya akan dirujuk ke rumah sakit lain, namun rumah sakit rujukan penuh. Pihak rumah sakit sudah menghubungi 14 rumah sakit yang ada di Jakarta dan Jawa Barat, namun semuanya penuh. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: