Panglima Beberkan Data Covid-19 di Lingkungan TNI: 1.187 Kasus, 55 Positif, 15 Meninggal Dunia

Panglima Beberkan Data Covid-19 di Lingkungan TNI: 1.187 Kasus, 55 Positif, 15 Meninggal Dunia

JAKARTA - Lingkungan TNI juga tak luput dari serangan virus corona atau Covid-19. Hingga Rabu (15/4), sebanyak 1.187 kasus terjadi di TNI. Sebanyak 55 orang positif terinfeksi, bahkan 15 di antaranya meninggal dunia.

\"Dari data yang ada di Mabes TNI, ada 1.187 kasus terkait Covid-19, jumlah yang positif ada 55 orang,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Rabu (15/4).

Di lingkungan TNI, masih kata panglima, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 190 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 873 orang. Selain itu, ada 54 orang sembuh.

“Setiap hari datanya diperbaharui terkait dengan perkembangan yang terinfeksi Covid-19,” imbuh mantan KSAU ini.

Pada kesempatan yang sama, KSAD Jenderal Andika Perkasa menjelaskan di lingkungan TNI AD, ada 463 orang yang dirawat terkait Covid-19. Jumlah itu terdiri dari 285 militer aktif dan 178 PNS.

“Jumlah yang meninggal ada empat orang. Satu TNI aktif dan tiga orang PNS. Dari yang meninggal itu ada dua orang tenaga medis,” jelas Andika.

Hal senada disampaikan KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji. Menurutnya, di TNI AL ada 20 orang positif Covid-19. Untuk status ODP sebanyak 97 orang dan PDP 32 orang.

“Yang meninggal dunia dari tim TNI AL aktif ada satu dokter, purnawirawan lima, dan keluarga besar tiga orang,” jelas Siwi.

KSAU Marsekal Yuyu Sutisna juga menjabarkan data penyebaran Covid-19 di lingkungan TNI AU. Sebanyak 346 anggotanya berstatus ODP. Mereka berasal dari militer aktif, PNS, dan keluarganya. Menurut Yuyu, sebanyak 23 orang lainnya berstatus PDP.

“Yang positif terjangkit virus corona berjumlah 25 orang. Yakni dari militer, satu orang PNS, dan delapan orang dari keluarga. Dari jumlah kasus positif, yang meninggal dunia dua anggota militer aktif dan dua orang sembuh,” papar Yuyu.

Meski tidak sedikit anggota TNI yang terpapar corona, Panglima TNI menegaskan prajurit TNI tetap disiagakan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia. Terutama untuk menjaga jalur tikus atau pintu tidak resmi kedua negara di tengah pandemi Covid-19.

“Sebagai contoh dari seluruh perbatasan di Kalimantan. Ada ribuan jalur tikus dan jalur resmi dijaga oleh TNI dan tentara Diraja Malaysia,” terang Hadi.

Dia menjelaskan, Tentara Diraja Malaysia pada tiga hari lalu telah ditarik dari pos-pos gabungan yang ada di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia. Sebab, negara tersebut memberlakukan lockdown.

Namun, Hadi tetap memerintahkan prajurit TNI tetap menjaga pos-pos gabungan dan pos yang ada di jalur-jalur tak resmi. “Dari data yang diterima, setiap hari ada juga para pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang melalui jalan-jalan tikus,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: