Penjual Labu Kuning Mulai Bermunculan
MAJALENGKA - Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang makanan untuk berbuka puasa sudah mulai bermunculan. Seperti yang terlihat di sepanjang jalan Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, para pedagang mulai berjualan labu kuning.
Namun, penjual labu kuning yang biasa ramai menjelang puasa kali ini sangat jarang. Penyebabnya, tahun ini para petani hanya sebagian yang menanam labu kuning selama empat bulan ke belakang.
Hal itu dituturkan Rinda Rulia, pedagang labu kuning asal Desa Cisalak. Tahun ini bahkan yang menjual labu kuning umumnya yang sudah memiliki warung, biasanya dipajang di depan warung.
Sehingga para pengguna kendaraan atau masyarakat yang melewati jalan tersebut bisa melihat dan membeli labu kuning untuk diolah menjadi sajian buka puasa. \"Dibikin kolek atau dodol, tergantung selera mau dibikin apa,\" ungkapnya.
Rinda menjual labu kuning dengan kisaran 2-3 kilogram dan harga per kilogram Rp7.000. Rinda berharap labu kuning bisa terjual banyak, baik lewat penjualan langsung ataupun yang melakukan pemesanan.
\"Paling kita menjual di daerah kita saja tidak sampai ke pasar-pasar,\" tuturnya.
Mengenai penjualan, memasuki awal Ramadan biasanya tidak terlalu banyak pembeli. Biasanya penjualan mengalami peningkatan ketika menjelang Idul Fitri yang umumnya untuk bahan baku pembuatan dodol atau kudapan lebaran lainnya, dengan penjualan mencapai 3 kuintal.
Salah seorang pembeli asal Sumedang, Lisna membeli labu kuning kurang lebih 6 kilogram untuk dibawa pulang ke Sumedang. Dia membeli untuk dimakan bersama keluarga besar, setelah dimasak menjadi makanan atau campuran minuman berbuka puasa.
Lisna bahkan meminta nomor telepon penjual labu kuning untuk memesan di pertengahan bulan puasa. Karena ketika sudah dekat lebaran keluarganya sering mengolah makanan salah satunya dari labu kuning tersebut.
\"Membeli dan mengolah labu kuning memasuki Ramadan itu sudah tradisi turun temurun,\" kata Lisna. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: