PPDB, Kepala SMPN 1 Pastikan Tak Ada Siswa Titipan

PPDB, Kepala SMPN 1 Pastikan Tak Ada Siswa Titipan

KEJAKSAN– Pernyataan kader Partai Demokrat, Achmad Sofyan, yang menyebut bisa menitipkan siswa baru di SMPN 1 Cirebon membuat gerah Kepala SMPN 1 Tusman MPd. Tusman marah dan kecewa dengan pernyataan Achmad Sofyan yang mengaku akan melakukan aksi titip-menitip siswa di sekolah yang dipimpinnya. Menurut Tusman, hal ini telah mencederai nama baik SMPN 1 dan seluruh guru maupun kepala sekolah. Sebab, seolah-olah SMPN 1 bisa dengan mudah dititipi siswa baru dengan sejumlah uang. “Demi Allah itu tidak benar,” ucapnya kepada Radar, Selasa (2/7). Bahkan, Tusman berani bersumpah tidak pernah melakukan aksi titip-menitip siswa baru pada PPDB 2013. Selama Perwali PPDB 2013 ditandatangani wali kota dan para kepala sekolah membuat pakta integritas, dia mengaku tidak pernah menerima titipan dari siapa pun dalam bentuk apa pun, dengan imbalan berapa pun, termasuk dari Achmad Sofyan. “SMPN 1 Kota Cirebon tidak menerima siswa titip-menitip. Silakan mendaftar dan bersaing secara sehat,” tukasnya. Terkait aksi titip-menitip siswa didik baru, Tusman meminta ditunjukan bukti waktu penyerahan dilakukan, di mana, dan siapa siswa yang dititipkan. “Silakan buktikan. Kalau terbukti, berarti saya melanggar pakta integritas dan siap diberi sanksi,” tegasnya. Tusman menjamin, selama proses pendaftaran PPDB sejak jalur prestasi dan keluarga miskin hingga selesai jalur regular pada Sabtu (6/7) besok, panitia dan seluruh elemen di SMPN 1 Kota Cirebon akan menaati aturan dalam Perwali PPDB 2013. Diterangkan Tusman, sejak dibuka pendaftaran siswa berprestasi dan keluarga miskin pada 24 Juni lalu, baru ada 27 siswa berprestasi dari jatah kuota 40 siswa yang mendaftar. Artinya, untuk kursi siswa berprestasi masih menyisakan 13 kursi. Sedangkan untuk keluarga miskin baru mendaftar lima orang dari kuota 20 persen jumlah 90 persen siswa baru SMPN 1 asal Kota Cirebon. Sementara untuk kuota siswa luar kota yang 10 persen, pendaftar telah melebihi jumlah kuota. “SMPN 1 hanya menerima 36 siswa luar kota. Pendaftar mencapai 67 orang. Terpaksa, 31 pendaftar tidak diloloskan,” bebernya. Ketua PPDB 2013, Abdul Haris MPd mengatakan, hingga saat ini sistem PPDB online masih sesuai harapan. Diyakini, di SMPN 1 maupun sekolah lain tidak ada aksi titip-menitip. Untuk kasus SMPN 1 dan sekolah lain yang kekurangan siswa dari kuota berprestasi dan keluarga miskin, kursi kosong bisa dimasukan ke jalur reguler. “Keluarga miskin dengan segala kekurangannya, sepanjang sesuai aturan pasti diakomodir,” tegasnya. Menurutnya, tahun ini ada fenomena baru sekolah yang digemari keluarga miskin tidak lagi selalu sekolah yang dianggap favorit oleh masyarakat. Namun, untuk siswa berprestasi masih meminati sekolah favorit. Untuk sekolah pinggiran, sangat jarang diminati siswa berprestasi. Sebaliknya, kata Haris, siswa dari keluarga miskin membeludak di sekolah pinggiran yang dianggap tidak favorit. Sebagai contoh, di SMPN 3, tidak ada pendaftar dari jalur siswa berprestasi. Sebaliknya, pendaftar dari keluarga miskin mencapai dua kali lipat dari kuota siswa miskin. “Kuota siswa miskin di SMPN 3 mencapai 54 siswa. Kenyataannya, pendaftar mencapai lebih dari 110 siswa,” ungkapnya. Haris yakin, hingga penutupan pendaftaran pada 6 Juli 2013, tidak ada kuota atau kursi kosong di seluruh SMPN dan SMAN/SMKN Kota Cirebon. Pada sisi lain, sekolah swasta mulai banyak diminati masyarakat. Hal ini terlihat dari beberapa sekolah swasta yang mengadakan tes ujian masuk untuk menyaring pendaftar. “SMP Al-Azhar, Santa Maria, BPK Penabur, semua sudah penuh siswa baru. Bahkan berlebih,” tukasnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: