Harga Kebutuhan Pokok Stabil

Harga Kebutuhan Pokok Stabil

CIREBON - Hari Raya Idul Fitri tinggal dua pekan lagi. Harga harga sejumlah kebutuhan pokok pun terpantau masih stabil. Meskipun beberapa diantaranya mengalami kenaikan. Adapula yang justru mengalami penurunan.

Gula merah, beras hingga telur, hingga daging ayam merupakan beberapa komoditas yang terpantau mengalami kenaikan.

Seperti yang terpantau di Pasar Kanoman, harga bawang merah misalnya, kini mulai merangkak naik menjadi Rp50 ribu/kilogram. Naik sekitar Rp5 ribu dibanding sebelumnya yang hanya Rp45 ribu/kilogram. Begitupun juga dengan harga telur ayam yang naik menjadi Rp24 ribu/kilogram.

Sementara untuk daging ayam, yang sebelumnya sempat anjlok, kini mulai merangkak naik menjadi Rp26 ribu/kilogram. Begitupun dengan daging sapi yang masih bertahan di angka Rp115 ribu.

Beberapa komoditas lain seperti bawang putih dan gula pasir harganya masih tetap stabil sejak sebulan terakhir. Bawang putih biasa dibandrol Rp40 ribu/kilogram. Bawang Putih kating Rp45 ribu/kilogram. Sementara gula pasir harganya tetap di kisaran Rp18 ribu/kilogram.

Sementara itu, minyak goreng terpantau stabil di angka Rp12 ribu/liter. Begitupun dengan kacang tanah yang mencapai Rp25 ribu/kilogram.

Untuk komoditas cabai dan sayur sayuran harganya rata rata masih stabil. Cabai keriting dibandrol Rp28 ribu/kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah yang masih stabil di harga Rp28 ribu.

Selama bulan april 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, mencatat adanya kenaikan inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 102,74. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi di Bulan Maret 2020, yang hanya 0,29 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Joni Kasmuri menuturkan, inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Bawang merah, emas, perhiasan, minyak goreng dan tahu tempe mentah serta sawi putih menjadi komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga dan turut menyumbang inflasi di Kota Cirebon.

Dari 11 kelompok pengeluaran, 2 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 3 kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan 6 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,61 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen,  kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: