Berburu Bintang

Berburu Bintang

Pemain Muda Laris Dibidik Klub Besar MUNCHEN- Spanyol boleh merengkuh mahkota juara Piala Dunia 2010 yang baru berlalu. Namun, gelar itu tidak membuat bintang-bintang mereka menjadi hot item alias buruan klub-klub besar Eropa dalam bursa transfer musim panas ini. Sebaliknya, justru pemain-pemain muda dari Jerman dan Belanda yang mendominasi transfer window. Gregory van der Wiel misalnya. Bek kanan timnas Belanda itu tampil mengesankan selama Piala Dunia. Meski masih 22 tahun, dia sudah masuk tim inti, dan hanya absen dalam satu laga semifinal melawan Uruguay lantaran akumulasi kartu. Tak heran kalau binaan Ajax Amsterdam ini menjadi buruan utama juara Bundesliga Bayern Munchen. “Kami sedang menjajaki kemungkinannya. Selain bicara dengan pihak Ajax, kami masih harus berkonsultasi dulu dengan pelatih (Louis van Gaal, Red),” papar Karl-Heinz Rummenigge, chairman Bayern, sebagaimana dilansir Soccernet. “Secara teoritis, kami masih punya waktu (untuk pendekatan) sampai 31 Agustus. Kadang, kita harus mendekati pemain dengan cara yang sangat lembut dan kalem, sehingga pihak penjual tidak memasang harga yang terlalu tinggi,” lanjutnya. Bayern memang sedang berupaya mengumpulkan pemain-pemain muda yang bersinar di Afrika Selatan. Utamanya dari skuad runner up Belanda. Jika Van der Wiel berhasil digaet, makin lengkaplah materi Oranje –julukan Belanda- dalam skuad FC Hollywood -sebutan Bayern- musim depan. Sebelumnya, tim tersukses Bundesliga tersebut sudah memiliki gelandang Mark van Bommel dan winger Arjen Robben. Sebenarnya, Bayern masih memiliki Philipp Lahm yang sangat tangguh di sektor bek kanan. Defender 26 tahun itu juga bersinar di Piala Dunia, tidak hanya sebagai palang pintu utama Jerman, tapi juga sebagai kapten. “Jika kami mendapatkan Van der Wiel, dia akan kami beri pos bek kiri, sementara Holger Badstuber akan kami kembalikan ke posisi aslinya, yakni bek tengah,” terang Rummenigge. Di sisi lain, nasib beberapa bintang muda Jerman yang tengah diburu klub-klub Eropa mulai menemukan titik terang. Gelandang VfB Stuttgart Sami Khedira, misalnya. Kabar terakhir menyebutkan, pemain 23 tahun itu sudah mencapai deal dengan raksasa Spanyol Real Madrid. Harian Spanyol Marca melaporkan, Khedira tampak berada di Valdebebas, kompleks latihan Real, Rabu lalu. Berita yang dilansir pun menyebutkan dia telah mencapai kesepakatan harga sebesar EUR 10 juta (sekitar Rp114,3 miliar). Kontrak pemain yang di Piala Dunia mengisi posisi Michael Ballack itu memang habis akhir musim depan. Padahal, Stuttgart sedang tidak punya banyak sumber daya untuk memperbarui kontrak dia. “Memang bodoh kalau kami tidak berpikir soal memperbarui perjanjian dengan Sami, kalau Juni 2011 kontrak dia sudah habis. Tapi klub sedang tidak punya uang, dan kami harus mempertimbangkan menjual dia,” keluh pelatih Christian Gross kepada Kicker. Kendati demikian, klaim Marca tersebut langsung dibantah oleh manajemen Stuttgart. Oliver Schraf, humas klub, menyatakan bahwa semua yang diberitakan media tersebut salah. “Tidak ada kontak antara Real dengan VfB Stuttgart terkait Khedira. Berita bahwa dia segera menandatangani kontrak dengan Real dalam hitungan hari itu bohong besar,” tegas Schraf kepada Deutsche Presse Agentur. Bintang muda yang bersinar di Piala Dunia memang mendominasi bursa transfer. Namun, bukan berarti pemain-pemain senior kehilangan peminat sama sekali. Striker Bayern Miroslav Klose misalnya, belum kehilangan pasar. Pencetak empat gol Jerman di Afsel itu tengah didekati dua klub sekaligus, yakni Olympique Marseille dan West Ham United. Marseille menawarkan kontrak senilai EUR 5 juta (sekitar Rp57,5 miliar), atau paling tinggi EUR 7 juta (sekitar Rp80 miliar), dengan durasi dua tahun. Dengan Thomas Muller yang melejit di Afsel, serta masih adanya Mario Gomez dan Ivica Olic, memang kemungkinan Klose meraih kejayaan di Bayern makin kecil. Justru, West Ham yang kini kebingungan. Sebelum Piala Dunia, hanya mereka yang menginginkan Klose. Tapi, seiring empat golnya di Afsel, mereka punya saingan berat, dan itu berarti manajemen The Hammers -sebutan West Ham- harus meningkatkan tawaran. “Kami sudah punya deal yang bagus dengan dia sebelum Piala Dunia. Cukup terjangkau, karena dia mengalami musim yang buruk di Bayern. Tapi, dia tampil bagus di Afsel, dan mungkin dia tidak akan mau bertahan dengan deal yang dulu,” keluh David Sullivan, co-owner West Ham, seperti dilansir Soccernet. (na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: