PSBB Sisa 4 Hari Lagi

PSBB Sisa 4 Hari Lagi

PEMBATASAN sosial berskala besar (PSBB) tingkat Jawa Barat dimulai sejak Rabu (6/5). Sesuai masa inkubasi virus yang dihitung selama 14 hari, PSBB pun ditetapkan berlangsung sampai Selasa 19 Mei. Dengan demikian, sisa 4 hari lagi.

Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan PSBB Provinsi Jabar tidak akan diperpanjang. “Pemprov tidak akan ada penambahan PSBB lagi (tidak diperpanjang, red). Tadi sudah disampaikan,” kata Uu saat berada di Pos Garut, Selasa (12/5).

Di Kota Cirebon, baru kemarin aparat menggelar rekayasa lalu lintas. Itu pun baru efektif pada dua ruas jalan. Seharusnya lima ruas jalan sesuai jadwal yang direncanakanan. Hal itu lantaran keterbatasan personel Dalops Dishub Kota Cirebon.

Kepala Dishub Kota Cirebon Yoyon Indrayana mengatakan, memang merencanakan untuk menutup lima ruas jalan pintu masuk ke zona ekonomi atau kawasan perniagaan di Kota Cirebon. Kamis pagi (14/5) sempat beredar draf rencana penutupan ruas jalan beserta jam dan waktu penutupannya.

Di antaranya Jl dr Cipto dari perempatan Pusdiklatpri arah Gunungsari mulai tutup 15.00-22.00, Jl Kartini dari perempatan Gunungsari arah Kejaksan tutup 13.00-22.00, Jl Siliwangi dari perempatan Kejaksan arah PGC mulai 3.00-18.00, Jl Pasuketan dari gedung BAT arah Pekiringan mulai 13.00-18.00, dan Jl Nyimas Gandasari dari perbatasan Kesambi arah Sukalila mulai pukul 13.00-18.00.

Yoyon menegaskan, draf yang bocor di medsos tersebut baru sebatas rancangan. Pihaknya kemudian membahas rancangan tersebut dengan Polres Cirebon Kota, kemudian diambillah langkah penutupan ruas jalan baru dilakukan di ruas Jl Cipto dan Jl Siliwangi. Jamnya pun digeser menjadi 15.00-18.00.

“Pengennya kita memang di lima ruas jalan. Berhubung keterbatasan personel, maka kita coba dulu di Jl Cipto dan Siliwangi. Untuk menyikapi PSBB yang sampai detik ini dirasa belum efektif, karena masih banyak pergerakan orang di dalam kota. Perintah dari pimpinan (walikota), kita lakukan mulai sore ini (kemarin) setelah kodinasi dengan kepolisian,” ujar Yoyon.

Ia menyebutkan, untuk idealnya memang di satu titik ruas jalan yang ditutup tersebut disiagakan personel minimal 10. Terdiri dari petugas gabungan Dishub dengan kepolisian dan instansi lain. Pihaknya hanya memiliki personil Dalops sekitar 30 orang. Itu pun sedang ditugaskan di pos-pos cek poin perbatasan kota, sehingga di titik jalan yang diblokir hanya ditempatkan beberapa orang petugas.

Yoyon berharap dengan sistem rekayasa arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan selama masa PSBB ini bisa mengurangi terjadinya kerumunan-kerumunan kendaraan di titik tertentu. Saat ini lima ruas jalan yang bakal diintervensi pihaknya adalah yang zona perekonomian atau jalur niaga yang di dalamnya terdapat mal, toko-toko, pasar, dan perdagangan lainnya.

“Untuk sementara baru jalur zona perekonomian. Tapi, kita tidak berhenti sampai di sini. Kita evaluasi melihat situasi yang dinamis, kita lihat pergerakannya dan efektifitasnya. Kalau dari titik sini ditutup, tapi kemudian menimbulkan penumpukan di ruas jalan lain, nanti dievaluasi pergeseran ruas jalan yang akan ditutupnya,” ujarnya.

Terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda mengatakan pihaknya mendukung adanya kegiatan dari tim gugus tugas. Salah satunya, penutupan beberapa ruas jalan.

“Dalam pelaksanaanya, akan ditentukan juga pengalihan dan pengaturan arus dan pengamanannya. Usulan itu sudah dibahas dan dievaluasi efektifitas dan efisiensinya dalam mengurangi pergerakan masyarakat dalam masa PSBB,” ujar Kapolres. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: