Teror DBD Belum Usai, Hingga Mei Ada 398 Kasus, 13 Korban Meninggal Dunia

Teror DBD Belum Usai, Hingga Mei Ada 398 Kasus,  13 Korban Meninggal Dunia

CIREBON– Jumlah korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) terus berjatuhan. Hingga akhir Mei 2020, jumlah korban meninggal akibat DBD di Kabupaten Cirebon menyentuh angka 13 orang.

Jumlah korban meninggal akibat DBD, tersebar di berbagai wilayah. Baik dari wilayah tengah, barat maupun timur. Total ada sembilan wilayah yang terdapat kasus meninggal akibat DBD. Yakni wilayah Kecamatan Ciledug, Greged, Mundu, Plumbon, Depok, Pabedilan, Weru, Panguragan, dan Waled.

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana SKM MKes MH kepada Radar menuturkan, sampai saat ini, ada 13 kasus meninggal karena DBD di Kabupaten Cirebon.

“Sampai periode Mei 2020 ya, sudah 13 kasus. Untuk kasus meninggal ini dari 9 kecamatan. Ada yang angka meninggalnya lebih dari 1 kasus seperti Waled, Greged dan Plumbon,” ujar Nanang.

Ditambahkan Nanang, dalam periode Januari hingga Mei 2020, ada sekitar 398 kasus DBD yang terjadi. Sebaran paling banyak terjadi di Kecamatan Plumbon dengan 37 kasus DBD, lalu Greged dengan 36 kasus, Lemahabang dan Babakan dengan masing-masing 24 kasus, Jamblang dengan 22 kasus, Ciledug dengan 20 kasus, Plered 17 kasus dan Beber serta Depok dengan masing-masing 15 kasus.

“Kalau kasusnya tidak spesifik di satu wilayah atau lokasi saja. Hampir merata di semua kecamatan ditemukan kasus. Cuma memang ada beberapa wilayah yang menonjol dan lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Seperti contoh kasus di Greged ada 37 kasus, sementara di Kapetakan dan Pangenan menjadi yang paling sedikit ditemukan kasus dengan 1 kasus,” imbuhnya.

Untuk menekan sebaran dan angka kasus di berbagai wilayah, Nanang mengaku saat ini pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan fogging serta sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.

“Tim yang melakukan fogging sudah turun ke beberapa wilayah yang tinggi sebaran kasusnya. Harapan kita, angka ini bisa terus ditekan. Oleh karena itu, kita juga minta partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan PHBS,” jelasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: