Sinyal Ekonomi Indonesia Bangkit Pada Kuartal III/2020
JAKARTA – Pemerintah memperkirakan perekonomian nasional akan tumbuh pada kuartal III/2020. Dengan demikian, Indonesia terhindar dari resesi.
Ekonomi terlihat sudah mulai membaik tercermin dari beberapa indikator ekonomi yang mulai tumbuh pada awal Juli 2020 atau awal kuartal III/2020.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan, sinyal pemulihan ekonomi dilihat dari kinerja industri manufaktur dan pertumbuhan kredit perbankan. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka ekonomi dipastikan akan tumbuh.
“Pertumbuhan kredit perbankan mulai ada perbaikan pda bulan Juli, juga Prompts Manufakturing Index (PMI) meningkat dari 39,1 pada bulan Juni menjadi 46,9 pada bulan Juli, dan diharapkan bulan ini sudah bisa di atas 50,” ujarnya, kemarin (10/8).
Dia menekankan, bahwa Indonesia belum masuk dalam jurang resesi meskipun ekonomi domestik pada kuartal II/2020 terkontraksi minus 5,37 persen secara tahunan (year on year/yoy). Berdasarkan konsesus global, resesi ekonomi adalah laju ekonomi negatif secara dua kuartal berturut-turut dalam perhitungan tahunan (yoy), bukan secara kuartal (qtq).
“Jika sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut dihitung secara kuartalan, bukan secara tahunan, maka itu belum bisa disebut mengalami resesi,” tegas dia.
Oleh karena itu, menurut dia, Indonesia berpeluang untuk lolos dari ancaman krisis, apabila pada kuartal III/2020, ekonomi dalam negeri bergerak positif seperti pada kuartal I/2020. “Indonesia masih bisa menghindari resesi jika pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal III ini secara tahunan dapat mencapai nilai positif,” ujar dia.
Terpisah, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna mengatakan, pertumbuhan perekonomian Indonesia bisa kembali pulih pemerintah harus fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Sehingga dampaknya ekonomi akan membaik.
“Jika mau pertumbuhan positif maka fokusnya adalah kesehatan. Anggaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu dialokasikan untuk kesehatan. Misalnya swab test gratis dan treatement bagi yang positif secara gratis. Serta internet gratis agar aktivitas-aktivitas virtual bisa optimal,” ujarnya kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: