Begini Tanggapan Putra Mahkota Abu Dhabi: Kesepakatan untuk Hentikan Pencaplokan

Begini Tanggapan Putra Mahkota Abu Dhabi: Kesepakatan untuk Hentikan Pencaplokan

APA tanggapan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus penguasa de facto UEA, Syekh Muhammad bin Zayed al-Nahyan, atas munculnya banyak kecaman terkait normalisasi hubungan dengan Israel?

Zayed al Nahyan mengklaim dalam tweet-nya, bahwa kesepakatan yang dicapai negaranya dengan Israel antara lain bertujuan untuk menghentikan pencaplokan lebih lanjut oleh bangsa Yahudi atas wilayah Palestina.

Dapat disampaikan, Israel dan Uni Emirat Arab sepakat untuk menormalisasi hubungan. Hal ini diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pernyataan bersama Trump, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed mengatakan, mereka berharap terobosan bersejarah itu akan memajukan perdamaian di Timur Tengah.

Seperti dilansir BBC, dengan kesepakatan ini Israel akan menangguhkan rencananya untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.

Hingga saat ini, Israel belum memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab. Namun, kekhawatiran bersama atas pengaruh regional Iran telah menyebabkan kontak tidak resmi di antara mereka.

Menanggapi pengumuman Presiden Trump, Netanyahu mencicit dalam bahasa Ibrani: \"Hari bersejarah\".

Duta Besar UEA untuk AS, Yousef Al Otaiba, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah kemenangan untuk diplomasi dan untuk kawasan.

\"Ini adalah kemajuan signifikan dalam hubungan Arab-Israel yang menurunkan ketegangan dan menciptakan energi baru untuk perubahan positif,\" ujar Otaiba.

Perjanjian tersebut menandai kesepakatan perdamaian Israel-Arab ketiga sejak deklarasi kemerdekaan Israel pada 1948. Mesir menandatangani satu kesepakatan pada 1979, dan Yordania pada 1994.

Dalam beberapa minggu mendatang, delegasi dari Israel dan UEA akan bertemu untuk menandatangani perjanjian bilateral mengenai investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi, teknologi, energi, perawatan kesehatan, budaya, lingkungan, pembentukan kedutaan timbal balik.

Menurut pernyataan bersama, negara-negara tersebut juga akan bergabung dengan AS dalam meluncurkan Agenda Strategis untuk Timur Tengah.

Sementara itu, PBB menyambut kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Menurutnya, hal itu akan menciptakan peluang untuk mempromosikan perdamaian di Timur Tengah.

PBB secara khusus menyoroti ditangguhkannya rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan dengan UEA.

\"Aneksasi akan secara efektif menutup pintu untuk pembaruan negosiasi dan menghancurkan prospek Negara Palestina serta solusi dua negara,\" ujar juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Kamis (13/8), dikutip laman Anadolu Agency. (der/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=Q09SuGZA0zc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: