Tamu Dilarang Masuk Areal Sekolah, Sejumlah SD-SMP Gelar KBM Tatap Muka di Majalengka

Tamu Dilarang Masuk Areal Sekolah, Sejumlah SD-SMP Gelar KBM Tatap Muka di Majalengka

MAJALENGKA-Sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Majalengka mulai melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Senin (24/8).

Pantauan di lapangan, sejumlah sekolah yang menerapkan KBM tatap muka adalah SMPN 1 Majalengka, SMPN 4 Majalengka, SMPN 2 Jatiwangi Majalengka, dan SDN 1 Pasir 1 Kecamatan Palasah.

Ratusan siswa berbondong-bondong datang ke sekolah. Mereka datang menggunakan masker sesuai dengan arahan pihak sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pihak sekolah menyambut para siswa dengan peralatan kesehatan sesuai protokol kesehatan. Setiap siswa, dicek satu persatu suhu tubuhnya persis di depan gerbang sekolah.

Untuk yang tidak menggunakan masker, pihak sekolah sudah menyediakan dan diberikan gratis kepada siswa. Ketika sudah berada di kelas, para siswa tersebut diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Penggunaan masker tetap dipakai hingga pembelajaran di kelas dimulai.

Pihak sekolah juga, sudah mengatur sedemikian rupa untuk keamanan jaga jarak. Setiap meja diisi oleh satu siswa.

Kegiatan KBM secara tatap muka tampaknya disambut antusias oleh sejumlah pelajar. Salah satunya, Dearif (14) siswa kelas IX SMPN 2 Jatiwangi Majalengka.

Ia mengaku, merasa senang bisa kembali duduk di bangku sekolah. Hampir selama 5 bulan, dirinya hanya dapat menerima pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh pihak sekolah. “Senang, karena bisa ketemu teman-teman lagi,” kata Dearif.

Kepala SMPN 2 Jatiwangi Majalengka, Ragung mengatakan, sesuai instruksi dari bupati Majalengka dan Dinas Pendidikan pihaknya akhirnya bisa menggelar KBM secara tatap muka.

“Setelah kami mendapatkan Surat Edaran pada Rabu kemarin, kami langsung bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan dan Puskesmas untuk mempersiapkan protokol kesehatan,\" jelas Ragung.

Menghadapi KBM tatap muka di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini, pihaknya menggunakan metode blended learning.

Yakni, seluruh jumlah siswa sebanyak 1.048 dibagi menjadi dua gelombang. Setiap kelas di bagi berjumlah 32 orang. “Saat ini yang mengikuti KBM tatap muka berjumlah 16 orang, sisanya masih belajar daring. Untuk besok hari, gantian yang hari ini daring belajar tatap muka,” katanya.

Dengan demikian, tugas guru saat ini terpecah menjadi dua. Di sisi lain mengajar di sekolah, di samping itu harus tetap memberi materi kepada siswa yang belajar secara daring. “Setiap harinya pembelajaran akan dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Tidak ada waktu istirahat dan diwajibkan para siswa berbekal sendiri dari rumah,” tandasnya.

Sementara itu, SMPN 4 Majalengka, siswa datang sekitar pukul 09.00. Seorang guru yang bertugas di pintu masuk juga melarang tamu termasuk jurnalis untuk masuk kawasan sekolah tersebut. Wartawan Radar ditemui seorang guru olahraga SMPN 4 Majalengka Anang Sumarna, SPd di pos penjagaan depan pintu sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: