Belajar dari Rumah, Program Belajar Jarak Jauh RCTV
Setelah tahun ajaran baru, KBM Belajar dari Rumah pun dilanjutkan hingga sekarang. Apalagi tanda-tanda Covid- 19 mereda belum kelihatan. Bahkan tambah mengerikan. Kemungkinan KBM model ini akan tetap berlangsung. Apalagi ada ketakutan bila KBM tatap muka justru akan menimbulkan klaster baru Corona.
Beberapa dinas pendidikan di wilayah 3 tertarik meminta jam menggelar program seperti ini. Belajar dari Rumah di RCTV. Tetapi waktu sudah “diborong” oleh Disdik Kota Cirebon. Waktu siar siang hari nyaris habis untuk program ini. Mungkin tinggal waktu di malam hari. Tapi apa mungkin KBM di malam hari? Walaupun teman-teman Radar Cirebon Group juga sedang mencari cara lain yang efektif dan efisien untuk KBM.
Lalu mengapa “Belajar dari Rumah” itu merupakan second wind? Istilah second wind itu biasanya digunakan dalam olahraga. Terutama tinju dan lari. Second wind bisa diartikan angin baru atau bisa juga napas baru dalam sebuah pertandingan. Jika seorang atlet dikatakan mendapat second wind, itu artinya memperoleh napas baru, semangat baru atau bahkan peluang baru untuk menang.
Nah, KBM “Belajar dari Rumah” ini mirip second wind dalam sebuah pertandingan. Akibat Covid-19 proses KBM di Cirebon nyaris mati suri. Nyaris mengalah dengan keadaan. Namun dengan adanya program ini, seolah mendapat napas baru. Seolah mendapat semangat baru. Juga peluang baru. Bahkan pengalaman baru. Walaupun tanpa KBM tatap muka, tetapi tetap berlangsung dengan terus-menerus. Tidak gagap. Meski hanya lewat media televisi.
Mengapa menurut saya program ini menarik? Pertama, ini program gratis. Siapa saja bisa menonton RCTV. Tak perlu membayar. Tidak perlu membeli kuota. Yang penting ada televisi. Kalau tidak punya televisi, bisa nebeng nonton di tempat saudara atau tetangga.
Bagi yang memiliki uang lebih, bisa menonton dari TV berbayar Ninmedia. Di jaringan TV kabel yang menggunakan satelit Chinasat itu, RCTV dengan mudah bisa diakses. Bahkan di mana saja di seluruh Indonesia, bisa menonton program “Belajar dari Rumah”.
Bagi yang memiliki handphone, RCTV bisa diakses. Sangat gampang. Dalam genggaman. Ke mana saja berada. Tapi sayaratnya, HP harus android, dan tentu memiliki kuota. Juga harus ada sinyal. Caranya mudah, hanya tinggal mengunduh aplikasi “KU-GO” di playstore.
Buka aplikasi itu. Pilih “Nonton Gratis”. Nanti akan muncul sejumlah nama-nama stasiun TV. Salah satunya RCTV. Tinggal klik, bisa nonton televisi Langka Padane ini sepuasnya.
Bagi yang telat tidak bisa mengikuti KBM melalui antena teresterial, TV berjaringan dan aplikasi Ku-Go, pun ada solusi. Bisa mengakses “Belajar dari Rumah” melalui saluran YouTube RCTV. Rekaman program belajar tersebut lengkap tersedia di saluran itu.
Kedua, para pengajarnya adalah guru-guru pilihan. Dipilih dari guru-guru terbaik di kota ini. Namanya guru model. Merekalah yang sejak pagi hingga sore hari tampil di layar kaca RCTV. Pemilihan guru model ini pun dilakukan langsung oleh Disdik Kota. Tentu setelah menerima masukan dari komunitas dan organisasi profesi guru. Juga pihak-pihak yang tahu persis kualitas guru yang dijadikan model.
Yang hebat, pemilihan guru model ini bisa dilakukan dengan cepat. Tidak perlu menunggu seleksi. Setiap hari harus ada 6 guru yang tampil. Dan yang hebat lagi, walaupun tidak ada yang mengajari bagaimana berbicara di depan kamera, tapi hasilnya luar biasa! Saya sering terharu melihat kehebatan para guru model tersebut. Bahkan saya harus memuji alat peraga yang disiapkan para guru model itu luar biasa hebat. Dengan jelas bisa kita tonton di rumah.
Yang terakhir, tentu kehebatan para praktisi pendidik di kota ini memeras “kurikulum” yang harus diajarkan di depan TV. Waktu yang hanya 6 jam, harus dibagi untuk SD dan SMP. Itu artinya waktu 6 jam harus dibagi untuk 9 kelas. Menyiapkan materi model darurat ini tidaklah gampang. Tapi para praktisi pendidik di kota ini ternyata bisa. Mereka rumuskan sendiri. Mereka eksekusi sendiri. Setiap hari selalu ada evaluasi. Tidak perlu menunggu keputusan “Mas Menteri”.
Para guru pun menyiapkan laporan harian untuk diisi para siswa. Isinya luar biasa. Bukan saja soal materi pembelajaran. Di lembaran itu mencakup semuanya. Dari ibadah, nasionalisme, kampanye protokol covid, hingga mengajak anak-anak tetap gembira. Saya pun terkagum-kagum dengan konsep laporan harian siswa tersebut.
Tentu, harus jujur program ini jauh dari sempurna. Tidak sesempurna tatap muka. Banyak kekurangan. Tapi, program ini bisa menunjukkan KBM di Kota Cirebon bisa berjalan dengan baik. Tidak glagapan. Terus berjalan walau di situasi pandemi. Lihatlah daerah lain. Debat soal online dan kuota, hingga sekarang belum selesai. Hebat guru-guru Kota Cirebon! Terima kasih RCTV. Memang langka padane. (*)
Tonton Video Berikut:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: