Jakob Oetama Meninggal karena Alami Gangguan Multiorgan dan Faktor Usia

Jakob Oetama Meninggal karena Alami Gangguan Multiorgan dan Faktor Usia

JAKARTA - Jakob Oetama tutup usia setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Rabu (9/9). Pendiri Kompas Gramedia itu meninggal di usianya yang ke-88 tahun karena sakit.

Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Ronald Reagen mengatakan, Jakob Oetama dirawat sejak 22 Agustus 2020. Sejak awal masuk RS Kelapa Gading, almargum sudah dalam kondisi kritis.

“Bapak pada saat 22 Agustus dirawat di kami. Pada awal kondisi kritis dan lemah. Kita lakukan perawatan maksimal,” kata Ronald, seperti dilansir Kompas TV, Rabu (9/9).

Baca juga:

Breaking News, Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia

1 Kasus Baru Covid-19 Kabupaten Cirebon Meninggal

Kejaksan Masuk Kecamatan Zona Merah di Kota Cirebon, 17 Warganya Terkonfirmasi Covid-19

Dikutip dari kompas.com, keadaan Jakob Oetama sempat membaik selama perawatan. Namun, kondisi Jakob Oetama memburuk karena faktor usia yang tua dan kesehatan yang menurun.

Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim, mengatakan, kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan. Faktor usia dan penyakit komorbid memperburuk kondisi Jakob Oetama.

“Selama perawatan sempat sebenarnya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal,” ujar Felix.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading telah melakukan swab test kepada Jakob Oetama. Hasil swab test Jakob Oetama dinyatakan negatif.

Jenazah almarhum rencananya akan dibawa ke kantor Kompas Gramedia di Palmerah Selatan. Almarhum akan disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia, untuk menerima penghormatan terakhir.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Jakob mengawali karirnya pertama kali menjadi pengajar mengikuti jejak ayahnya yang seorang guru.

Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan. Bersama Petrus Kanisius (PK) Ojong kemudian mendirikan jaringan media, Kompas Gramedia. (hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: