Pohon Sakral Lengkapi Mitos Batu Jubleg di Situs Buyut Salam Kuningan

Pohon Sakral Lengkapi Mitos Batu Jubleg di Situs Buyut Salam Kuningan

Pohon-pohon sakral menambah mitos batu jubleg di Situs Buyut Salam Desa Sangkanerang Kuningan.-Asep Brd-Radar Cirebon

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Selain mitos batu jubleg, di area Situs Buyut Salam terdapat deretan pohon yang sudah berusia ratusan ratus.

Keberadaan deratan pohon tersebut tidak boleh diganggu, jika dilanggar maka siap-siap malapetaka akan datang menghampiri.

Pohon dengan usia ratusan ratusan tahun itu bisa disebut sakral, karena tidak boleh ditebang sembarangan orang.

Pohon-pohon yang berdiri kokoh di Situs Buyut Salam, dijaga kelestariannya oleh penjaga situs maupun warga sekitar Desa Sangkanerang.

BACA JUGA:Mitos Batu Jubleg di Desa Sankanerang Kuningan, yang Mau Nambah Istri Bisa Coba ke Sini

BACA JUGA:Tidak Hanya Ciremai, Berikut Ini Gunung di Kuningan Yang Wajib Diketahui

Dikutip dari radarkuningan.com, Situs Buyut Salam terletak di Desa Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, memiliki kandungan sejarah yang patut untuk diketahui.

Berada di kaki Gunung Ciremai, Situs Buyut Salam menjadi destinasi wisata religi bagi orang-orang yang meyakini bisa mendapat keberkahan dalam hidup.

Banyak peziarah dari luar kota yang sengaja datang untuk mendapatkan keinginan mereka, bahkan sampai rela bermalam di situs tersebut.

Kuwu Desa Sangkanerang Sarman mengatakan, kebanyakan orang yang datang ke Situs Buyut Salam mempunyai keinginan seperti kedudukan dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.

BACA JUGA:Gunung Pojok Tilu Punya Cerita Mistis, Begini Kondisi Puncaknya

BACA JUGA:Tolak Bala Tradisi Ratib Desa Sangkanerang, 100 Orang Adzan di Setiap Penjuru Desa

"Paling sering kalau musim pemilihan kuwu, banyak para calon menyempatkan diri datang ke sini," ujar Sarman.

Di Situs Buyut Salam, selain terdapat makam, juga terdapat dua buah batu jubleg (batu untuk menumbuk padi) yang memiliki mitos untuk keberhasilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar kuningan