Apakah Bandara Kertajati Terapkan AeroBuddy, Asisten Pintar Bandara Berbasis Data dari AP II?
Mulai 29 Oktober 2023 penerbangan dari Bandung dialihkan ke Bandara Kertajati Majalengka. -BIJB-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - AeroBuddy diluncurkan oleh PT Angkasa Pura II (AP II), yang mengelola 20 bandara di Indonesia.
Ini adalah platform AI yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional bandara dan penerbangan.
Mereka dapat mengintegrasikan semua data operasional bandara AP II melalui Platform AI AeroBuddy.
AeroBuddy memiliki basis pengetahuan Big Data AP II, yang membuatnya menjadi asisten pintar terbaik bagi personel AP II.
BACA JUGA:Novan Heriyanto Membuka Muscab Empat Cabang Muhammadiyah Di Wilayah Timur Cirebon
Untuk AeroBuddy, data besar AP II akan dianalisis melalui analisis data tingkat lanjut, yang kemudian akan diberikan kepada personel AP II.
AeroBuddy yang akan datang akan menawarkan format percakapan teks yang lebih mirip dengan platform AI ChatGPT, tetapi dengan pemahaman yang lebih baik tentang bandara.
Selain itu, AeroBuddy memungkinkan notifikasi otomatis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur AP II, mengatakan bahwa hasil analisis data canggih AeroBuddy berbasis data besar AP II akan jauh lebih baik daripada analisis manual.
BACA JUGA:Buat Kamu yang Anti Ribet, BRI Sediakan Layanan Digital Customer Service
Karena itu, kata Muhammad Awaluddin, AeroBuddy dapat membantu personel AP II membuat keputusan atau membuat rencana operasi secara real time.
Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa Platform AI AeroBuddy memiliki kemampuan melakukan analisis data komprehensif terhadap Big Data operasional AP II.
Manfaatnya bagi internal AP II adalah personel di lapangan dapat merumuskan rencana operasi hanya dalam 1 menit.
“Para personel bisa bertanya apa saja ke AeroBuddy, misalnya apa kendala operasional yang mungkin ada di bandara hari ini, dan AeroBuddy akan memberikan jawaban komprehensif untuk menghilangkan kendala tersebut,” jelasnya.
Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa AeroBuddy seharusnya juga membantu Airport Operation Control Center (AOCC), yang berfungsi sebagai pusat pengendalian operasi di Bandara Soekarno-Hatta.
“AOCC merupakan wadah kolaborasi bagi seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan kelancaran operasional bandara dan penerbangan.”
“Di sana banyak terjadi pertukaran data. AeroBuddy juga akan berpartisipasi dalam operasional AOCC sehingga keputusan yang diambil dapat lebih tepat dan cepat untuk efisiensi di bandara dan penerbangan,” ucapnya.
Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, Guru Besar Cyber Law & Digital Regulation di Universitas Padjadjaran, memuji langkah AP II yang menghadirkan Platform AI AeroBuddy.
“PT Angkasa Pura II menjadi pelopor di Indonesia dalam mengeksplorasi pemanfaatan AI di bandara. Upaya ini diwujudkan melalui AeroBuddy, yang berfungsi sebagai Engine dan Platform AI di bandara,” ungkap Prof Ramli. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase