Ok
Daya Motor

Sejarawan Muda Ini Usulkan Nama Cirebon Larang Jika Wilayah Timur Resmi Mekar

Sejarawan Muda Ini Usulkan Nama Cirebon Larang Jika Wilayah Timur Resmi Mekar

Ilustrasi wilayah Cirebon Timur.-M Fazrurochman -Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pasca disetujui sebagai Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB), muncul wacana soal nama yang layak apabila Cirebon Timur resmi mekar.

Saat ini, ada wacana yang mengetengahkan jika Cirebon Timur mekar dinamakan menjadi Kabupaten Cirebon Nagari.

Kendati demikian, wacana tersebut menimbulkan pro dan kontra, terutama dikalangan sejarawan Cirebon.

Menurut sejarawan muda Cirebon, Farihin, Cirebon (Caruban, red) Nagari merupakan sebuah identitas dari sebuah wilayah yang jika dikaitkan dengan konteks tata pemerintahan sekarang adalah Cirebon Raya.

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Soal Cirebon Timur Berdasarkan Catatan Sejawan Muda, Ternyata…

BACA JUGA:Percepat Bangun Infrastruktur di Cirebon Timur, Hamzaiya: Jalan Sindanglaut-Ciledug Dialihkan ke Provinsi

BACA JUGA:DPRD Jabar Kembali Survei Lokasi Calon Ibukota Cirebon Timur, Ternyata Disini yang Dianggap Cocok

Cirebon Raya saat abad ke-15 bernama Caruban Nagari mempunyai wilayah yang cukup luas, mulai dari Indramayu dibagian barat, Tegal dibagian timur dan Kuningan hingga Ciamis di bagian selatan.

Caruban Nagari merupakan sebuah negara dengan konsep persemakmuran (Commonwealth of Nations) yang masing-masing wilayah dipimpin oleh pemimpin lokal dan diberikan hak otonomi khusus untuk mengatur daerahnya masing-masing.

“Jika ditarik kedalam konteks Cirebon Timur, penyematan nama Cirebon Nagari untuk sebuah calon wilayah administratif justru akan menyempitkan makna Cirebon Nagari itu sendiri.”

“Sebab, jika dilihat dari catatan sejarah yang sudah dijabarkan diatas, Cirebon Nagari merupakan sebuah nama untuk wilayah yang lebih luas yang menaungi daerah-daerah otonom,” tuturnya.

Oleh sebab itu, agar Cirebon Timur punya nama yang khas tanpa menghilangkan unsur kecirebonannya, Farihin mengusulkan nama Cirebon Larang.

“Kata Larang bermakna pesisir, karena sebagian besar wilayah yang masuk Cirebon Timur secara geografis merupakan wilayah pesisir atau dataran rendah,” ungkap pustakawan Keraton Kanoman ini.

Kendati demikian, untuk nama dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Cirebon Timur, melalui proses musyawarah dan tentunya sesuai dengan catatan kesejarahan.

BACA JUGA:DPRD Jabar Kembali Survei Lokasi Calon Ibukota Cirebon Timur, Ternyata Disini yang Dianggap Cocok

BACA JUGA:Sebelum Menjadi Daerah Otonomi Baru, Infrastruktur dan Layanan Dasar di Cirebon Timur Harus Disiapkan

Kemudian, Cirebon Timur yang meliputi wilayah Astanajapura, Gebang dan Losari di abad ke-15 merupakan sebuah daerah otonomi khusus dari Kasultanan Cirebon.

Hal ini berdasarkan catatan Tome Pires seorang apoteker dan diplomat Portugis saat melakukan kunjungan ke wilayah Kasultanan Cirebon pada abad ke-15. Catatan tersebut kemudian dibukukan dengan judul Suma Oriental.

“Di era Kasultanan Cirebon atau Caruban Nagari, wilayah-wilayah di sebelah timur seperti Astanajapura dan Losari itu daerah otonomi khusus.”

“Atau dalam tata kelola pemerintahan sekarang adalah wilayah protektorat,” tutur pustakawan Keraton Kanoman dan sejarawan muda Cirebon, Jumat 26 September 2025.

Saat itu, Astanajapura dan Losari punya wilayah administrasi sendiri, tapi tetap memberikan laporan dan hulu bekti (membawa hasil bumi dan ternak sebagai wujud rasa syukur, red) kepada Kasultanan Cirebon.

BACA JUGA:Cirebon Timur sebagai Daerah Otonomi Baru Kini Menjadi Nyata, Ini Dia 16 Kecamatan yang Masuk!

“Karena sudah memberikan hulu bekti, maka kewajiban dari Kasultanan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati memberikan perlindungan kepada daerah otonom tersebut,” imbuhnya.

Artinya, dengan persetujuan Cirebon Timur menjadi CDPOB merupakan sebuah peristiwa sejarah yang terulang.

“Jika melihat sejarah diatas, Cirebon Timur sendiri sebenarnya pada masa pemerintahan Kasultanan Cirebon adalah wilayah mandiri,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait