Ok
Daya Motor

Ariyanto Kembali Pimpin IPI Ciayumajakuning, Fokus Gali Potensi Lokal untuk Pariwisata Berkelas Dunia

Ariyanto Kembali Pimpin IPI Ciayumajakuning, Fokus Gali Potensi Lokal untuk Pariwisata Berkelas Dunia

DILANTIK. Ariyanto kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPW IPI Ciayumajakuning periode 2025–2028. Ia pun langsung kembali dilantik oleh Disbudpar Kabupaten Cirebon.-Samsul Huda-radarcirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Musyawarah Wilayah (Muswil) Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ciayumajakuning resmi menetapkan Ariyanto sebagai Ketua untuk periode 2025–2028, Selasa (7/10/2025). Ia kembali terpilih secara aklamasi melalui Muswil IPI.

Muswil kali ini mengusung tema “Menggali Potensi Destinasi Lokal untuk Pariwisata Berkelas Dunia”. Tema ini sebagai komitmen IPI untuk mendorong kebangkitan sektor Pariwisata berbasis kearifan lokal di wilayah Ciayumajakuning.

Ariyanto mengatakan, fokus utama kepengurusannya ke depan adalah mengangkat potensi budaya dan wisata lokal agar mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Target kami adalah membangkitkan dan mengembangkan potensi budaya lokal. Harapannya, wisatawan datang ke Cirebon bukan hanya untuk berkunjung, tapi juga menikmati nilai-nilai budaya dan keindahan alamnya," ujar Ariyanto usai dilantik.

BACA JUGA:Seminar Nasional Pariwisata dan Budaya di Kampus UIN Siber Syekh Nurjati, Ini yang Dibahas

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku wisata, dan anggota IPI menjadi kunci dalam memperkuat promosi wisata daerah.

Ia menyadari betul, saat ini pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang gencar mengembangkan wisata daerah. "Maka, tugas kami di IPI adalah membantu mempromosikan dan menjual potensi itu, termasuk desa wisata dan program city tour untuk menarik wisatawan luar daerah ke Cirebon," katanya.

Dalam kesempatan itu juga, Ariyanto menyinggung pentingnya inovasi di tengah tantangan efisiensi anggaran. IPI, katanya, terus mencari peluang baru agar sektor pariwisata tetap menjadi sumber pendapatan bagi anggotanya.

"Memang kondisi pariwisata dihadapkan dengan tantangan yang cukup besar, yakni adanya efisiensi anggaran atas kebijakan pemerintah. Tapi, kita tidak putus asa. Kita mencari peluang lain untuk mendatangkan income bagi anggota IPI. Salah satunya melalui city tour," ungkapnya.

BACA JUGA:WJTE 2025 Diharapkan Dapat Menggenjot Pariwisata di Kabupaten Cirebon

Sementara itu, Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono MSi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan para pelaku wisata.

"By data, Kabupaten Cirebon saat ini punya 90 desa wisata. Namun, dari jumlah itu baru sekitar 39 desa yang memiliki dukungan APBDes untuk pengembangan wisata, dengan anggaran antara Rp20 juta hingga Rp600 juta," katanya.

Menurutnya, industri pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat melalui sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha.

"Dengan bisnis pariwisata, kita tidak hanya menggerakkan ekonomi, tapi juga membuka lapangan kerja. Mudah-mudahan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai," ucapnya.

BACA JUGA:Perkuat Pariwisata Ramah Muslim, Jabar Targetkan Masuk Tiga Besar IMTI 2025

Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Amin Mughni, menambahkan bahwa daerah memiliki sejumlah destinasi unggulan yang siap dikembangkan lebih lanjut agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. "Kami yakin destinasi wisata di Kabupaten Cirebon dapat memberikan tren positif baik Dimata publik," tuturnya.

Di sisi lain, Owner BT Batik Trusmi, Ibnu, menyoroti perlunya inovasi baru dalam pengelolaan destinasi wisata di Cirebon.

“Berdasarkan data, selama empat tahun terakhir perkembangan wisata di Cirebon stagnan. Kita butuh destinasi baru yang dikelola dengan baik agar pariwisata bisa kembali bergairah," singkatnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: