Ok
Daya Motor

Jabar Jadi Primadona Inveastor untuk Manenanmkan Modalnya

Jabar Jadi Primadona Inveastor untuk Manenanmkan Modalnya

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi meminta perusahaan terus memperbaharui data jumlah pelamar kerja yang sudah diterima bekerja, terutama yang mengakses melalui aplikasi Nyari Gawe.-Biro Adpim Jabar-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yan nyaman menjadi destinasi utama penanaman modal di Indonesia.

Data dari Kementerian Investasi yang dilihat, menunjukkan total realisasi investasi nasional mencapai Rp491,4 triliun atau tumbuh sebesar 13,9 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan III dibanding periode yang sama tahun 2024, dengan Jabar Jawa Barat menyumbang Rp77,1 triliun.

Secara keseluruhan, kontribusi Jabar didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp41,8 triliun atau sekitar 15 persen dari total PMDN nasional.

BACA JUGA:Jadi Primadona untuk Investasi, Rela Berkali-kali Antre Demi Berburu Kepingan Emas

BACA JUGA:Jawa Barat Perkuat Investasi Energi Lewat Kerja sama Straegis PT Migas Utama Jabar dan Enerproco Global

BACA JUGA:Pasca Ditinggal Ayah, Remaja Ini Putus Sekolah Demi Menghidupi Sang Ibu

Di sisi Penanaman Modal Asing (PMA), Jabar juga menjadi tujuan utama investor asing dengan nilai investasi mencapai 2,2 miliar dolar AS atau 16,7 persen dari total PMA nasional.

Empat provinsi lain yang masuk lima besar realisasi investasi adalah DKI Jakarta (Rp63,3 triliun), Sulawesi Tengah (Rp33,4 triliun), Banten (Rp30,8 triliun), dan Jawa Timur (Rp30,4 triliun).

Adapun secara nasional, PMDN masih mendominasi peta investasi dengan kontribusi 56,9 persen atau setara Rp279,4 triliun, sedangkan PMA berkontribusi 43,1 persen atau sekitar Rp212 triliun.

Dengan capaian ini realisasi investasi nasional hingga akhir triwulan III telah menyentuh 75,3 persen dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun.

Gubernur Jabar,  Dedi Mulyadi mengapresiasi seluruh jajaran dan perangkat baik provinsi dan kabupaten/kota, serta para pelaku industri dan usaha yang telah bersinergi sehingga Jabar masih menjadi destinasi utama investor.

BACA JUGA:Ratusan Warga Binaan Lapas se-Jabar Ikuti Kemah Pramuka Setya Dharma Bakti Pemasyarakatan

Dedi memastikan berkomitmen untuk merawat iklim investasi, mulai dari mempermudah perizinan, menghadirkan infrastruktur yang memadai, sampai memberikan keamanan serta kenyamanan kepada penanam modal.

"Yang dibangun adalah investasi. Bagaimana investasi? Ya, harus ramah. Bagaimana caranya ramah? Perizinan harus cepat, infrastruktur harus dibangun dengan baik. Pemerintah Provinsi saat ini sangat concern terhadap pembangunan infrastruktur," ucap Dedi, Jumat 17 April 2025.

Dedi tidak memungkiri premanisme masih menjadi salah satu persoalan yang dapat merusak iklim investasi.

Dia  akan menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja untuk membuka layanan aduan yang dapat merespons cepat laporan-laporan dari perusahaan. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: repotase

Berita Terkait