Regeneron dalam pengumumannya Selasa lalu menjanjikan hasil yang baik terkait dengan monoclonal antibodies —yakni obat yang bisa menghasilkan antibodi yang serupa dengan antibodi alami manusia.
Yakni ketika tubuh mendeteksi adanya infeksi, obat itu bisa membuat protein yang disebut antibodp untuk menyerang virus.
Itu berdasarkan uji coba kepada 275 pasien Covid yang tidak masuk rumah sakit. Ini juga mirip dengan teknik ujicoba yang dilakukan Unair.
Menurut ujicoba itu regeneron cocktail bisa menurunkan jumlah virus pada pasien. Juga bisa mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19.
George D Yancopoulos, Regenerons chief scientific, mengatakan, hasil yang paling hebat dari obat itu adalah ketika diberikan kepada pasien yang respons antibodinya belum siap.
Betapa hoki perusahaan obat itu. Juga para penelitinya. Apalagi kalau Trump benar-benar bisa sembuh —meskipun belum tentu sembuhnya karena itu: persetujuan badan pengawas obat pun pasti akan didorong untuk segera menyetujuinya.
Maka lupakan obat malaria, injeksi disinfektan, sinar ultraviolet, hydrochloroquine dan apa pun yang pernah disebut Trump dulu.
Trump “menemukan” sendiri obat Covid-19: regeneron cocktail. Meski kemudian kok harus disusul dengan remdesivir. (dahlan iskan)