MAJALENGKA– Masyarakat Majalengka kedapatan masih sering membuang sampah ke sungai. Itu membuktikan belum adanya kesadaran hidup sehat dan bersih. Padahal, Bupati H Sutrisno SE MSi dan Wakil Bupati Drs H Karna Sobahi MPd, telah mencanangkan program gerakan Jumat bersih (Jumsih). Namun, aturan dan program yang baik itu belum dapat membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Pantauan Radar, aliran sungai Ciburuy yang terdapat di Blok Ciburuy atau tepatnya perbatasan antara Desa Sukaperna dengan Desa Talagakulon Kecamatan Talaga, terlihat dipenuhi sampah. Rupanya masyarakat di sekitar sana, sungai dianggapnya sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Warga setempat, Mamat mengatakan aliran sungai Ciburuy sudah tidak lagi terlihat sebagai aliran sungai, melainkan lebih tepatnya seperti tempat penampungan akhir sampah. Sebab, di sekitar aliran sungai tersebut telah banyak dipenuhi tumpukan sampah. “Saya khawatir dengan kondisi tersebut, selain menyebabkan aroma tidak sedap yang menyesakan pernapasan juga dapat merusak ekosistem lingkungan yakni pencemaran air,” ucapnya. Selain itu juga, sambungnya lambat laun hal tersebut akan mengakibatkan dangkalnya aliran sungai. Dampaknya kata dia, jika musim hujan tiba, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan banjir. Sebab di sekitar aliran Sungai Ciburuy sudah dipenuhi gundukan sampah yang akibatnya aliran sungai menjadi tersumbat oleh sampah. (har)
Kategori :