MESKIPUN hanya sebentar saja mendampingi Sunan Gunung Jati, namun kiprah dan peran Putri Ong Tien membuat bangga warga Tionghoa yang ada di Cirebon. Bahkan, kebanggan tersebut terbawa sampai sekarang.
Kekaguman terhadap Putri Ong Tien tidak pernah luntur sedikit pun. Hal tersebut disapaikan Indrawati atau Gouw Yang Giok.
Karena kekagumannya, Indrawati sempat membuat gerakan ziarah besar-besaran warga Tionghoa. Dari berbagai pelosok digerakkan untuk berziarah ke pusara Putri Ong Tien di Kompleks Makam Astana Gunung Jati.
Baca juga:
Putri Tan Hong Tien Nio, Jejak Tionghoa di Cirebon
Mahasiswa Cirebon Kembali Suarakan Penolakan Omnibus Law
Daftar Harta Kekayaan Cabup-Cawabup Indramayu, Deis Paling Tajir
“Umumnya warga Tionghoa itu kan melakukan sembayang di momen Ceng Beng, kita pernah inisiasi untuk ziarah besar-besaran ke pusara Putri Ong Tien. Tapi untuk tahun ini urung terlaksana karena Covid-19. Kita ingin mengenalkan kisah dan peran Putri Ong Tien kepada kalangan muda sehingga nantinya bisa dijadikan teladan dan panutan bagi generasi muda Tionghoa,” ujarnya.
Bahkan, untuk menghidupkan kembali semangat dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Putri Ong Tien, komunitas Tionghoa dan para pengiat seni di Cirebon berencana membuat sendratari atau pertunjukan yang khusus menceritakan kisah Putri Ong Tien.
“Kita akui, pemahaman dan pengetahuan terhadap kiprah Putri Ong Tien sangat terbatas. Catatan dan naskah yang mengisahkan tentang Ong Tien sangat sedikit. Contohnya kita tidak ada yang tahu tepatnya tanggal berapa Putri Ong Tien meninggal,” imbuhnya.
Alasan inilah yang menurut Ibu Giok kemudian membuat warga Tionghoa berencana menyepakti ziarah atau haul mengunjungi pusara Putri Ong Tien bersamaan dengan momentum Ceng Beng. Bisa dua minggu sebelumnya atau dua minggu sesudah Ceng Beng. (dri)