MAJALENGKA-Bupati Majalengka H Karna Sobahi MMPd mengatakan Pergerakan Covid-19 di Kabupaten Majalengka tidak bisa diprediksi. Saat ini, covid-19 sudah menyebar ke berbagai kluster. Terakhir, covid menyerang kawasan industri. Pegawai di dua pabrik terkonfirmasi positif covid-19.
\"Dinas sudah, rumah sakit sudah, kluster keluarga juga dan sekarang kluster pabrik. Itu yang paling bahaya menurut saya. Karena masyarakat di sana lebih banyak,” ungkapnya.
Bupati mengatakan kehadiran kluster industri ini bisa saja mendorong aksi lockdown mikro. Artinya menutup operasional pabrik untuk beberapa hari.Namun jika ini dilakukan, Karna mengaku akan menimbulkan kerugian yang besar.
\"Klaster kantor berapa? Lockdown 2 hari selesai. Tapi bayangankan kalau harus me-lockdown pabrik. Pegawainya ribuan orang. Berapa kerugian yang bakal terjadi?” ujarnya.
Jika perkantoran, kata dia, pekerjaan bisa dilakukan di rumah. Sehingga WFH sangat mungkin dilakukan. Namun jika pabrik, hal itu akan memberikan dampak kerugian yang cukup besar.
“Melockdown kantor bisa WFH. Kita bekerja di rumah. Tapi sekarang melockdown pabrik? Itu kerugiannya besar,” jelasnya
Untuk itu, Karna pun meminta semua pihak untuk bergerak cepat dengan melokalisir tempat dan orang-orang di sekitar pegawai yang terkonfirmasi positif. Karena yang upaya yang sulit dilakukan adalah menelusuri kontak pasien positif.
“Karena satu orang bisa kontak 50 orang, 70 atau 100. Ini yang merepotkan,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan Pemkab kini menghadirkan dua alat swab. Sehingga hasil pengetesan bisa segera diketahui.
“Rumah sakit kita sekarang kosong karena sekarang pergerakan covid mengarah kepada orang-orang sehat dan keluarannya OTG. Sehingga orang yang sehat bisa jadi belum tentu sehat dan karena covid-19 bisa hadir tanpa gejala,” jelasnya. (bae)