100 Hari Ano-Azis, Janji Evaluasi Setiap Pekan

Sabtu 27-07-2013,11:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LEMAHWUNGKUK– Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM dan Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH telah menerima laporan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Diakui Ano-Azis, ada beberapa kekurangan dari SKPD tertentu yang perlu ditingkatkan. Tak ingin berlarut, setelah menyelesaikan program 100 hari kerja pertama, keduanya pun langsung tancap gas mengajak seluruh SKPD melakukan peningkatan kinerja di 100 hari kedua. Hal ini disampaikan Ano kepada sejumlah wartawan di sebuah rumah makan di bilangan Jl Pasuketan Lemahwungkuk, Jumat (26/7). Setelah melakukan evaluasi kepada seluruh SKPD melalui laporan yang diberikan, pasangan Ano-Azis sekuat tenaga menghadirkan perubahan secara signifikan di Kota Cirebon. Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak seluruh SKPD agar mengencangkan ikat pinggang dan berlari cepat dalam menyelesaikan program-program pada masing-masing instansi. Dikatakan, selama 100 hari sengaja mengkhususkan untuk melakukan pembenahan birokrasi. Beberapa langkah dilakukan, Seperti, penataan perubahan sistem, membenahi administrasi, dan perubahan eksternal. “Dalam 100 hari pertama, kami mempersiapkan perencanaan dan administrasi untuk lima tahun ke depan,” ujarnya. Pada 100 hari lalu, pasangan Ano-Azis hanya memiliki ruang gerak yang sempit dalam menjabarkan visi misi Ano-Azis. Di samping memiliki ruang gerak yang sangat terbatas, pasangan ini dilantik saat memasuki tahun anggaran berjalan. Artinya, kebijakan anggaran menggunakan hasil dari wali kota sebelumnya. Karena itu, dalam 100 hari pertama tidak banyak penjabaran visi misi mereka yang berjalan. Selanjutnya, saat anggaran perubahan sudah disahkan dalam APBD Perubahan 2013, pasangan Ano-Azis langsung melakukan percepatan perubahan. Ano menyadari, selain dukungan seluruh SKPD, peran DPRD Kota Cirebon sangat penting dalam memuluskan pembahasan APBD Perubahan 2013 lebih awal dari yang dijadwalkan. “Kita mulai masuk di APDB Perubahan itu,” jelasnya. Setelah melakukan evaluasi kepada seluruh SKPD, kinerja APBD sampai satu semester diberikan target untuk mempercepat pembangunan. Hal ini bertujuan menghindari SILPA (sisa anggaran) APBD yang mencapai Rp86 miliar pada tahun 2012 lalu. Di mana, SILPA itu berasal dari kinerja SKPD sebelum Ano-Azis dilantik. Menurutnya, Kota Cirebon tidak kekurangan uang untuk membangun setiap jengkal wilayah seluas sekitar 37 kilometer persegi ini. Bahkan, Ano menyebutkan adanya surplus keuangan di kas daerah senilai Rp160 miliar yang belum terserap. Evaluasi kinerja SKPD, lanjutnya, tidak hanya dilakukan setiap bulan. Bahkan, Ano menjanjikan akan ada evaluasi setiap minggu dan setiap hari. “Kami membentuk tim pemantau dan pengevaluasi anggaran daerah. Kinerja setiap SKPD dapat terpantau dari sini,” tukasnya. Dari beberapa evaluasi seluruh SKPD, Ano mengakui beban PPDB 2013 yang paling berat. Pasalnya, Ano-Azis hanya diberikan waktu efektif bekerja hanya dua bulan untuk mempersiapkan mekanisme dan sistem aturan dalam Peraturan Wali kota (Perwali). Atas dasar perubahan, tukasnya, Perwali PPDB warisan sebelumnya, dievaluasi dan diperbaiki. Meskipun hasilnya masih ada kekurangan pada PPDB 2013 ini, Ano-Azis berjanji akan memperbaikinya pada PPDB tahun depan. Ditegaskan, dalam melakukan perubahan harus bertahap. Ano mengklaim, PPDB 2013 lebih baik dibandingkan PPDB 2012. “Saya klaim lebih baik,” tegasnya. Kebijakan lain di bidang pendidikan dilakukan. Yakni, menggratiskan biaya LKS untuk sekolah negeri dan swasta. Bahkan, untuk tingkat SMA akan ada dana bantuan operasional siswa (BOS) yang diberikan kepada sekolah negeri dan swasta. Kebijakan lain di bidang kesehatan, ucap Ano, aka nada program pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, dalam upaya pemantauan dan penanganan kasus balita gizi buruk di Kota Cirebon, Ano-Azis meningkatkan anggaran pemberian makanan tambahan dari semulai Rp100 ribu/bulan/posyandu menjadi Rp200 ribu. Kebijakan lainnya, ada pendampingan pemberian makanan tambahan dengan penanganan cepat. Menurutnya, bidang kesehatan menjadi ajang pembenahan setelah pendidikan. Karena itu, berbagai program visioner dilakukan. “Ada home visit juga. Petugas kesehatan mendatangi pasien yang tidak mampu mengakses pelayanan kesehatan karena keterbatasan fisik,” terangnya. Wakil Wali Kota Nasrudin Azis menambahkan, berbagai upaya peningkatan ekonomi turut dilakukan. Selain itu, reformasi birokrasi yang menjadi agenda utama 100 hari Ano-Azis terus dipacu. Diantaranya, dengan melakukan kontrak kinerja antara walikota dengan seluruh kepala SKPD dilingkungan pemerintah Kota Cirebon. Selanjutnya, akan dilakukan penempatan pejabat sesuai dengan kompetensinya. Caranya, dengan melakukan perumusan kebijakan dalam bentuk Perwali Cirebon tentang Kompetensi Jabatan. Dengan regulasi ini, diharapkan dapat mewujudkan kinerja aparatur pemerintah Kota Cirebon yang andal. Terbaru, Pemkot Cirebon menggelar tes urine dan tes HIV/AIDS kepada para pejabat eselon II sampai IV. Hal ini, kata Azis, sebagai bentuk komitmen menuju Kota Cirebon bebas narkoba 2015. Juga, pengkajian unit layanan pengadaan (ULP) sebagai unit kerja tersendiri yang permanen. Untuk regulasi hukum, telah banyak aturan Perda yang dibuat dan disahkan. Termasuk, Perda Pelarangan Miras hingga nol persen. “Ini langkah berani kami,” ucapnya. Program sapa warga memberikan kesempatan warga berinteraksi langsung dan memangkas birokrasi. Hal ini akan terus dipertahankan. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait