Jual Mokas di Pinggir Jalan Makin Marak

Minggu 28-07-2013,15:50 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Rencana pemerintah dan beberapa produsen mobil memproduksi mobil dengan harga murah LCGC (Low Cost Green Car), tidak membuat penjualan mobil bekas (mokas) turun. Sebab mokas memiliki segmen pasar tersendiri yang hanya sedikit terpengaruh dengan murahnya harga mobil baru. Selain di showroom, mokas gampang  ditemui di pinggir jalan raya. Dengan hanya bermodal tulisan \"DIJUAL\" yang ditempel pada kaca mobil, penjual mokas memajangkan dagangannya. Penjualnya pun beragam, biasanya ada bandar mokas yang mempunyai beberapa mobil, tapi ada juga perseorangan yang ikut menjual mobil pribadinya. Strategi jualan dipinggir jalan ini, disamping lebih praktis dan tidak memerlukan sewa tempat, calon pembeli mudah melihat mobil dan cepat terjual, lumayan dalam seminggu tiga unit mokas bisa keluar. \"Hanya kerepotan bila keadaan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, saya harus buru buru memindahkan mobil ke tempat yang teduh bila tiba tiba hujan,\" kata Yusuf (40) penjual mokas di Jalan KH Abdul Halim, kepada Radar Sabtu (27/7). Kendati demikian lanjutnya, bagian jalan yang dipilih tidak di bagian yang ramai, melainkan agak sepi dan lebar agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Tetapi tetap merupakan jalan utama yang selalu dilewati kendaraan. \"Kita juga ngerti di mana tempat memajang mokas ini, intinya tidak melanggar aturan,\" ujar Yusuf lagi. Ditanya mengenai kelengkapan surat surat mokas yang dijual, Yusuf mengakui semua mokas ada BPKB maupun STNK-nya. \"Kondisi mokas yang kita jual juga lengkap, bagus dan bisa dicek dan dicoba langsung, tidak kalah dengan showroom, bahkan harganya bersaing,\" jelasnya. Di lain tempat, Sofyan (50) warga Kecamatan Cigasong, mengaku mencoba peruntungan menjual mobilnya sendiri di pinggir jalan. Pasalnya pernah dititipkan ke showroom tapi lama tidak terjual. \"Di showroom kita titip jual dikenakan biaya pemeliharaan, belum lagi banyak mobil lain yang dijual sehingga mobil saya gak laku laku,\" jelas Sofyan. Sementara Heri Kurnia (38), calon konsumen mokas yang tengah melihat lihat mengatakan, mobil yang dipajang memang menarik perhatiannya. Akan tetapi pilihan mobil sedikit tidak seperti di showroom. \"Paling banyak tiga mobil, jadi terbatas pilihannya, tapi kalau memang cocok ya tidak pakai lama, bayar langsung bawa,\" pungkas Heri. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait