“Korban tahu dari ibunya. Korban langsung keluar dan mencegat pelaku dengan memegang motor sambil meminta tolong ke warga setempat. Tiba-tiba warga setempat ramai berdatangan dan memukul pelaku,” kata Kaur Umum (mandor) Desa Kedongdong, Reza Fahmi.
Reza mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat langsung bergegas ke lokasi kejadian. Sampai di lokasi, pelaku saat itu sudah dimassa oleh masyarakat.
Ia berusaha menahan massa dan membawa pelaku ke kantor Balai Desa Kedongdongan yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Masyarakat semakin ramai berdatangan melihat pelaku.
“Masyarakat semakin ramai. Sehingga pelaku dibawa menggunakan motor dan masuk ke kantor balai desa agar tidak diamuk warga,” ujarnya.
Sampai di kantor balai desa, aparat desa terheran-heran. Meskipun sudah dimassa, tapi muka pelaku tanpa lecet dan tidak terluka.
Reza kemudian mencoba menggeledah pelaku untuk menemukan identitasnya. Ternyata di dalam dompet pelaku ditemukan jimat kertas.
“Pantas saja tidak memar, pelaku bawa jimat. Jimat itu kami bakar, baru ia merasakannya. Saat kita interogasi, pelaku mengakui kalau ia mau mengambil motor korban. Ia ngakunya sendirian, tidak ada temannya. Kami laporan ke Polsek Susukan,” tutur Reza.