CIREBON - Dalam perayaan Imlek, kue keranjang tak pernah ketinggalan. Bukan sekedar makanan, Dodol China itu juga memiliki makna dan harapan mendalam.
Pemilik salah satu toko makanan khas di kawasan Kanoman, Kota Cirebon, Louw Cu Liong mengatakan, kue keranjang ini memiliki nama Nian Gao dalam bahasa Mandarin yang jika diartikan secara harafiah artinya adalah \"tahun tinggi\".
Oleh sebab itu, nian gao dimakan dengan harapan keberuntungan yang meningkat dari tahun ke tahun. \"Untuk lebih memaknai ini, biasanya kue keranjang disajikan dengan susunan bertingkat dari potongan-potongan kuenya,\" katanya.
Biasanya, kue ini dimakan bersama dengan keluarga. Merasakan kehangatan dan suasana bahagia ketika Imlek datang. Bahkan, bisa juga dijadikan sebagai kado Imlek untuk orang tersayang.
Baca juga:
Wanita Pincang Terekam CCTV Sedang Lakukan Ini, Duh Bisa Begitu
Ditenggelamkan di Bendungan, Desa Kawungsari Dicoret dari Peta?
\"Ditemani teh hangat, kopi, atau susu. Anak, istri, cucu kumpul semua seperti halnya hari raya lain. Kue keranjang menjadi sajian yang tak terlewatkan,\" paparnya.
Dijelaskan Louw Cu Liong, kue keranjang dibuat dari tepung ketan, yang notabene lengket. Maknanya, lengket itu menggambarkan persaudaraan yang erat dan menyatu.
Sedangkan rasanya yang manis memiliki makna suka cita, kegembiraan, menikmati berkah, berpikir positif dan memberikan yang terbaik.
\"Hal yang sama hendaknya dilakukan di dalam membina hubungan dengan pelanggan kita dengan memberikan mereka yang terbaik. Hal ini juga memiliki suatu pengharapan bagi manusia, supaya hidup mereka tambah manis dan enak,\" paparnya.
Bentuknya yang bulat tanpa ujung di semua sisi, juga memiliki makna. Yaitu, melambangkan pesan kekeluargaan yang perlu dibina tanpa batas.
\"Sementara teksturnya kenyal, memiliki makna sebuah keuletan, gigih dalam berjuang untuk meraih satu tujuan hidup,\" ujarnya. (*)