CIREBON - Momen perayaan Tahun Baru Imlek begitu ditunggu oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Walaupun perayaan Tahun Baru Imlek saat ini berlangsung di tengah pandemi, namun hal itu tak menyurutkan antusias mereka, demi merayakan kebersamaan dan keberagaman.
Citra kebersamaan dalam keberagaman itulah yang tampak pada kegiatan makan bersama yang digelar oleh Himas Caffe and Eatery, Jl Sisingamangaraja Nomor 12 Panjunan, Kamis (12/2). Perayaan Tahun Baru Imlek begitu dirasakan. Bukan hanya oleh masyarakat keturunan Tionghoa.
Sucipto Chandra, pemilik Himas Caffe and Eatery mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi sosial yang telah rutin dilakukan setiap dua kali sebulan di lokasi tersebut. Untuk kali ini, pihaknya sengaja mengundang masyarakat keturunan Tionghoa yang terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
Bukan hanya masyarakat Tionghoa. Warga sekitar seperti nelayan, tukang becak, tukang parkir, juga ikut hadir dalam acara tersebut. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Keraton Kasepuhan dan Kacirebonan.
\"Ini membuktikan bahwa Cirebon itu beragam dan bisa hidup dengan harmoni. Mudah-mudahan di momen Imlek ini, bisa membawa harapan dan keberuntungan di tahun 2021, \" ungkap Sucipto.
Hal serupa juga diungkapkan oleh keluarga Keraton Kasepuhan, Pangeran Chaidir Susilaningrat. Dirinya mengapresiasi kegiatan yang digelar Sucipto. Sebab, Cirebon sendiri memang merupakan kota yang mempunyai penduduk beragam.
Dengan adanya keberagaman, tentunya telah menciptakan kekayaan budaya yang saling mengisi satu sama lain.
\"Dan kekayaan budaya ini telah menjadi jati diri masyarakat Cirebon. Dan ini menjadi potensi yang sangat luar biasa,\" ungkapnya.
Di momen perayaan Tahun Baru Imlek, pihaknya berharap agar dapat mengeratkan kerja sama dan gotong royong. \"Mudah-mudahan di perayaan Imlek, mendatangkan kebaikan. Saling bekerja sama dan bergotong royong untuk menghadapi Covid-19,\" harapnya.
Dalam kegiatan tersebut, setiap orang diharuskan mematuhi protokol kesehatan 3M. Sebelum makan, pengunjung diminta mencuci tangan dengan sabun. Meja dan kursi makan diatur jaraknya dan disemprot cairan antiseptik. Pelayan juga memberikan masker secara cuma-cuma kepada mereka yang datang tapi lupa membawa masker.
Tentunya, kegiatan tersebut disambut antusias oleh undangan yang datang. Mereka senang lantaran ada pengusaha yang memberi perhatian kepada para mereka. “Kami berterima kasih kepada Himas Coffee yang telah peduli terhadap kami. Karena pandemi jadi banyak usaha yang tersendat,\" kata Theo Angbeng. (awr)