STOK daging sapi jadi perhatian pemerintah khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari. Sebab, di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, kebutuhan daging masyarakat akan melonjak dari kebutuhan normal.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra mengatakan, pihaknya melakukan sidak langsung hingga ke Rumah Potong Hewan (RPH) maupun Feedloter, untuk memastikan stok daging sapi tersedia.
“Pemerintah harus punya cadangan, sebab contoh sapi, siapa yang tahu jika tiba-tiba Australia menghentikan ekspor dengan alasan depopulasi? Tiba-tiba ada pernyataan saya mau merepopulasi dulu ternak kami, bagaimana?. Sementara kita lihat China banyak beli (sapi), ini bagaimana (kalau Indonesia tidak kebagian beli sapi)?,” ujar Syailendra , Rabu (10/3).
Menurut Syailendra, harga sapi bakalan asal Australia saat ini naik terus. Hal ini menurutnya harus diantisipasi. Kemendag, kata dia, menurunkan tim untuk melakukan pengecekan secara periodik ke Feedloter, untuk memastikan stok daging sapi dan kebutuhan nasional terpenuhi.
“Saya sama Pak Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan) turun ke lapangan, cek sapi-sapi lokal kita, berapa yang bisa kita potong, jangan sampai kita depopulasi juga kan karena sapi-sapi betina ikut kita potong,” ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah dilaporkan bakal mengimpor daging sebanyak 100.000 ton, terdiri dari 80.000 ton daging kerbau dan 20.000 ton daging sapi. Impor tersebut ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Suhandri bisa memahami keputusan impor tersebut dalam rangka menjaga persediaan daging sebagai antisipasi naiknya permintaan pada masa bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Impor daging sapi maupun kerbau memang tidak terhindarkan. Sebagai gambaran, proyeksi kebutuhan daging nasional pada tahun ini berkisar 696.000 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen bisa dipasok dari domestik,” ujar Suhandri.
Sebagai informasi, dikutip dari infopangan.jakarta.go.id, tercatat harga daging sapi murni di Jakarta per tanggal 10 Maret 2020, mencapai Rp124.347 per kg. Sementara untuk daging sapi has, harganya mencapai Rp128.448 per kg. Harga daging sapi tersebut sudah cenderung menurun dibandingkan pekan lalu yang mencapai Rp130.000 per kg. (fin)