PERSATUAN Dukun Nusantara (Perdunu) tengah jadi sorotan. Poster pengajian kitab dukun yang dihelat di Bulan Ramadan menjadi kontroversi.
Poster Pengajian Kitab Dukun itu, akan dihadiri sejumlah ulama yang menjadi narasumber. \"Ngaji Kilat Perdunu. Pengajian Kitab Dukun di Bulan Ramadhan. Dukun santri dan Sanad Keilmuannya,\" demikian dituliskan keterangan poster yang diunggah BWI24jam.
Adapun yang akan menjadi narasumber adalah Gus Halim Ishaq dari PP Roudlatus Salam, dengan Kitab Khozinatul Asror. Kemudian Gus Abdurrahman Al Jawi dari PP Al Islami Pesanggaran dengan Kitab Manba Ushulul Hikmah.
Tidak hanya itu, ada juga Gus Masykur Fauzan dari PP Manbaul Falah dengan Kitab Al Aufaq, Gus Riwan Abdullah dari PP Nurul Huda dengan kitab As Sirrul Jalil dan Gus Malik Syafaat dari PP Darussalam Puncak dengan Kitab Thibbun Nabawi.
Namun unggahan itu menuai perdebatan warganet. \"Padahal isi kitap nya itu baik baik semua kitap islami sebaiknya jangan lah menggunakan embel embel kata dukun karena tidak semua orang faham apasih makna kata dukun,\" tulis salah seorang netizen.
Ada juga yang menjelaskan bahwa kata dukun sudah kadung memiliki stigma negatif. Padahal adanya Perdunu sendiri untuk menghilangkan anggaran buruk terhadap dukun di masyarakat.
Sebab istilah dukun sebenarnya sudah tidak asing digunakan seperti, dukun bayi, dukun suwuk, dukun calak, dukun adat dan lain-lain. \"Kita seharusnya sudah bisa membedakan mana dukun yang berkonotasi baik seperti diatas dengan dukun yang berkonotasi buruk, seperti dukun sihir dan santet,\" tulisnya.
Kemudian terkait dengan nama kegiatan yang menggunakan nama dukun, disebutkan dia, besar kemungkinan karena dalam beberapa kitab kajian yang disebutkan memuat mengenai supranatural dan beberapa pengobatan yang dilakukan Rasulullah (Thibbun Nabawi).
Juga peristiwa pengobatan tersebut sudah lama diaplikasikan oleh orang tua dan sesepuh. Sebagai contoh suwuk yang familiar di Banyuwangi, dalam kitab kita biasanya kalau sakit dibacakan surat al-Fatihah kemudian di tiupkan ke air. (yud)
Baca juga:
- Pemerintah Tak Larang Mudik Lebaran
- Warga Majalengka Simpan Jenazah Istri di kamar Kos karena Tak Punya Uang untuk Pemakaman
- Frustasi Ambeien, Duda Beranak 4 Sebatang Kara Bunuh Diri di Desa Palir Tengah Tani