DANA Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,3 persen pada tahun ini. Sebelumnya diproyeksi 4,8 persen.
Merespons prediksi tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai proyeksi tersebut mengacu pada ketidakmenentuan, sehingga asumsi yang digunakan kompleks
“IMF merevisi ke bawah, buat kita semua prediksi sekarang selalu subject to uncertainty pasti asumsinya macam-macam, vaksinasi kemudian third wave dan lain-lain,” ujarnya dalam video daring, kemarin (9/4).
Kendati demikian, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen atau lebih tinggi dari perkiraaan IMF.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, ini karena pemerintah dapat mengontrol penanganan pandemi Covid-19.
Buktinya, kata dia, pada kuartal 2/2020 dapat melaju kontraksi ekonomi Indonesia di angka minus 5,3 persen. Sehingga dapat bangkit pada kuartal IV/2020 menjadi minus 2,19 persen.
“Makanya kita pada 2021 melakukan adjustment setelah kita cukup menahan kontraksi tidak terlalu dalam,” tukasnya. (din/fin)