Wasit Basket Kelas Dunia Harja Jaladri, Pimpin Final FIBA Asia

Rabu 21-08-2013,15:19 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

 **Berawal dari Event Kampus, Target Olimpiade Dunia Memimpin kompetisi basket bukan saja hafal peraturan pertandingan, tapi harus menguasai ilmu psikologi dan ilmu komunikasi. Dua ilmu itu penting untuk memahami karakter pemain dan pelatih. Itulah petikan kalimat yang membuat Raden Harja Jaladri sukses sebagai wasit di berbagai kompetisi. Mike Dwi Setiawati, Cirebon PRESTASI seorang Raden Harja Jaladri patut dicontoh wasit-wasit basket di Kota Cirebon. Pria 37 tahun ini mampu membawa nama Indonesia di kancah Asia. Harja adalah satu-satunya wasit Indonesia yang memimpin partai final Federation Internationale de Basketball (FIBA) Asia Championship di Manila, Filipina. Tak tanggung-tanggung, anak kedua dari pasangan HR Kaerudin dan Hj Ratu Wuriyan ini menjadi wasit netral di final FIBA Asia antara Filipina melawan Iran pada Minggu (11/8) malam. Saat itu, Iran menjadi juara dan meraih tiket lolos FIBA dunia di Spanyol. Perjuangan untuk memimpin big match FIBA Asia di Filipina diakui Harja bukan hal yang mudah. Dirinya harus melewati berbagai ujian. Mulai dari ujian teori, fisik, kemampuan Bahasa Inggris, hingga praktik. Siapa sangka, di balik keberhasilan menjadi wasit netral FIBA Asia ada sekelumit cerita saat Harja mengawali perjalanannya sebagai seorang wasit basket. Awalnya, tidak ada niatan bagi Harja menjadi seorang wasit. Justru dia tertarik sebagai pemain basket. Namun, kehidupan seolah \'mengutuk\' Harja jadi wasit. \"Dari dulu, maunya sih jadi pemain. Ceritanya waktu kuliah tahun 1996, ada event bakset di kampus. Pemain banyak, tapi wasit nggak ada. Karena kita ingin event itu tetap terlaksana, saya rela jadi wasit,\" kata pria D3 Elektro Universitas Gajah Mada (UGM). Dari kejadian itu, Harja sering memimpin beberapa kompetisi basket. Tahun 1998, Harja diajak Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (perbasi) untuk bergabung. Setelah itu, pada tahun 2003, pria kelahiran 17 September 1976 ini lulus uji wasit nasional berlisensi A. Perjalanan Harja menjadi wasit nasional diawali saat dirinya memimpin Kompetisi Basket Wanita (kobanita). Sampai tahun 2004, tidak terhitung berapa kali Harja memimpin kompetisi basket nasional di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di NBL Indonesia dan Asean Basketball League (ABL) hingga sekarang. Kemudian pada tahun 2005, Harja ikut ujian wasit internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Lulus uji internasional, kompetisi awal yang dipimpinnya adalah International Basketball League (IBL) selama dua tahun. \"Nah, baru dipercaya FIBA Asia tahun 2012. Pertama mimpin itu jadi wasit netral FIBA Asia U18 for Women 2012 di Johar Bahru, Malaysia, dan FIBA Asia Championship for Women di Omura Jepang,\" ucap suami dari Ratu Nur Ningsih itu. Menjadi wasit netral di kompetisi basket level senior seperti FIBA Asia di Filipina ternyata bukan hanya mimpi bagi pria bermata sipit ini. Harja terpilih menjadi wasit netral FIBA Asia di Filipina karena dia ditunjuk langsung oleh Director FIBA, Lubomir Kotleba. \"Kaget, karena wasit-wasit yang mimpin di situ sudah punya banyak pengalaman di kompetisi dunia. Dulu, jadi wasit netral di level senior itu kayaknya cuma mimpi, apalagi mimpin big match, partai final, nggak nyangka juga,\" ungkap pria berlisensi FIBA ini. Saat memimpin di FIBA Asia Filipina, yang dilakukan Harja tak hanya fokus memimpin kompetisi. Memimpin saat kondisi berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi Harja. \"Sampai Lebaran tahun ini nggak pulang, nggak bisa kumpul sama keluarga. Tapi semuanya saya lakukan dengan tulus,\" tuturnya. Dukungan dari sang istri adalah kekuatan yang membuat Harja mampu menjalani profesinya hingga saat ini. Ada ritual khusus yang dilakukannya sebelum memimpin kompetisi. \"Saya selalu memberi kabar istri sebelum mimpin, kalau belum kasih kabar rasanya nggak tenang,\" akunya. Dari kerja keras dan hasil yang diraihnya saat ini, tak lantas membuat Harja berbesar hati. Dia berpesan kepada wasit-wasit Cirebon agar bisa mengikuti jejaknya. \"Kemampuan wasit di Indonesia, termasuk di Cirebon sebetulnya nggak kalah dengan wasit negara lain. Saya yakin teman-teman wasit lain di Cirebon pasti bisa. Cirebon hanya kurang event, percuma saja dilakukan penataran wasit, kalau tidak ada event, ilmunya nggak kepake,\" pesannya. Saat ditanya target ke depan, Harja dengan tegas ingin memimpin kompetisi di tingkat dunia. \"Mau jadi wasit di olimpiade dunia. Semoga mimpi ini bisa terwujud juga,\" harapnya. (*)   FOTO: MIKE DWI SETIAWATI/RADAR CIREBON PRESTASI DUNIA. Raden Harja Jaladri ditemani sang istri Ratu Nur Ningsih.  

Tags :
Kategori :

Terkait