GAZA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan serangan kepada sayap bersenjata Palestina, Hamas, belum selesai.
Dia menyebut, aksi tersebut sebagai pembalasan. Atas tindakan Hamas menyerbu dengan roket ke sejumlah kota seperti Tel Aviv, dan lainnya. \"Ini belum selesai,\" katanya, seperti dilansir BBC.
Juru bicara tentara Israel mengatakan 7.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap.
Di Gaza, setidaknya 119 orang—termasuk 31 anak-anak—dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sejak serangan terjadi pada Senin (10/05) lalu. Sementara di Israel, delapan orang meninggal sejauh ini.
Sementara di berbagai kota dunia, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dalam protes pro-Palestina di banyak kota dunia, termasuk Bangladesh, Yordania, Kosovo dan Turki.
Kendati demikian, Penasehat senior Netanyahu mengatakan kepada BBC, seruan internasional untuk menahan diri tak tepat.
Mark Regev mengatakan Hamas yang memulai konflik dan Israel harus memberikan mereka ganjaran.
\"Tak ada penyelesaian cepat dan bila dimulai gencatan senajta awal, akan mulai dari titik awal lag dalam sebulan mulai sekarang. Hamas menembak roket ke Israel dan kami membalas. Jawaban itu bukan solusi dan hanya akan memperpanjang masalah,\" kata Regev. (yud)
Baca juga:
- Liburan Lebaran, Remaja Asal Arjawinangun Tenggelam di Curug
- Diduga Mengantuk, Dua Pemudik Asal Pasawahan Kuningan Tewas Kecelakaan di Indramayu
- Kecelakaan Maut di Bangodua, Bawa Keranjang Buah dan Ditabrak, Pemotor Meninggal Dunia