GAZA - Gedung yang menjadi kantor Associated Press (AP) dan Al Jazeera dibom Israel hingga luluh lantak. Pihak militer menyebut aset itu merupakan milik teroris Hamas.
Seorang jurnalis Palestina dilaporkan terluka karena serangan itu. Sementara militer Israel menyebut jet tempur mereka menghantam gedung bertingkat yang berisi aset militer milik kantor intelijen organisasi teror Hamas.
Militer Israel juga menyebut kalau pihaknya telah memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung untuk keluar.
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus menepis anggapan bahwa Israel berusaha membungkam media. \"Itu benar-benar salah, media bukanlah sasarannya,\" katanya kepada Reuters.
Conricus menyebut gedung itu sebagai sasaran militer yang sah, dengan mengatakan gedung itu berisi intelijen militer Hamas.
Sedangkan, Gedung al-Jalaa di Kota Gaza, yang juga menampung kantor penyiar Al Jazeera yang berbasis di Qatar telah mengimbau pekerjanya untuk keluar.
Hal itu dilakukan setelah pemilik gedung menerima peringatan lanjutan tentang serangan yang akan datang.
Presiden dan CEO AP Gary Pruitt mengaku kaget adanya ancaman tersebut. Dia mengatakan belasan jurnalis AP dan pekerja lepas yang berada di gedung itu dan telah dievakuasi tepat waktu.
\"Kami terkejut dan ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza,\" katanya dalam sebuah pernyataan.
\"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi, hari ini,\" tambahnya.
Penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera, Dr Mostefa Souag, menyebut serangan itu \"biadab\" dan mengatakan Israel harus dimintai pertanggungjawaban.
\"Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya,\" katanya dalam sebuah pernyataan. (yud)
Baca juga:
- Warga Weru Kidul Hilang saat Mancing di Bagang Laut Kapetakan
- Langgar Prokes, Satgas Tutup Paksa Kolam Renang Tirta Pesona Segeran
- Ridwan Kamil Instruksikan Pangandaran dan Ciwidey Ditutup untuk Wisata
- Imbas Kerumunan, Pantai Batu Karas dan Ciwidey Ditutup Sementara