CIREBON - Pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon pada tahun 2020 tercatat -0,99. Hal itu dikarenakan sejumlah sektor mengalami dampak dari pandemi covid 19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, pada tahun 2020 perekonomian Jawa Barat juga mencatatkan -2,44 dan nasional -2,07.
Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri mengatakan, meski minus namun ekonomi Kota Cirebon masih lebih baik dibandingkan nasional dan provinsi. \"Minus tapi tidak sedalaman nasional dan provinsi,\" kata Joni, kepada radarcirebon.com, Rabu (19/5/2021).
Disampaikan dia, sektor perekonomian Kota Cirebon memang sangat terpukul dengan adanya pandemi. Sebab, sangat mengandalkan perdagangan, transportasi, penyediaan makan dan minum serta sektor perhotelan.
Sektor-sektor ini, memang sangat terdampak dengan adanya pandemi dan pemberlakukan pembatasan. Dilansir dari BPS, hanya sektor pertanian kehutanan dan perikanan yang tumbuh positif yakni, 0,30 poin.
Kendati demikian, angka ini juga di bawah rata-rata tahunan. Yang pada tahun 2018 masih tumbuh 2,76 dan tahun 2019 tumbuh 2,83.
\"Sektor pertanian Kota Cirebon memang tumbuh, tapi pertanian di sini kan tidak signifikan. Beda dengan Kuningan, Majalengka atau Indramayu,\" tuturnya.
Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lainnya juga minus. Bahkan yang terperosok cukup dalam adalah jasa perusahaan yang mencatat minus -12,9.
Diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum -8,11 persen. Kemudian perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor -6,86.
Sektor yang bertahan dan tumbuh positif adalah Informasi dan Komunikasi. Bahkan pertumbuhannya sangat signifikan dibanding dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, sektor ini tuimbuh 33,83, sedangkan pada 2019 9,70 dan tahun 2018 ada di angka 9,54.
Joni menjelaskan, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi tidak lepas dari pengalihan kegiatan ke virtual. Termasuk sekolah, pekerjaan, pelaksanaan seminar dan beragam keperluan lainnya.
Sektor lain yang tumbuh positif adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yakni 10,89, sektor jasa pendidikan 6,83.
Namun, Joni memberikan catatan bahwa sektor perekonomian -0,99 tersebut merupakan gambaran satu tahun. Sebab, untuk tingkat kota belum dapat dihitung secara triwulan. Padahal, pandemi baru terjadi sekitar Maret 2020.
Bagaimana dengan tahun ini? Joni yakin, sudah masuk dalam masa recovery. \"Ekonomi sudah mulai panas, kita beberapa kali mulai mencatatkan inflasi,\" tuturnya.
Indikator ekonomi yang mulai \"panas\" ini, terlihat bila dibandingkan dengan momentum Idul Fitri 2020. Bahkan ketika itu terjadi delfasi. Yang ditengarai karena turunnya daya beli masyarakat.