CIREBON - Walikota Cirebon tahun 2003-2013, Subardi SPd, lama menjauh dari sorot media. Tiba-tiba dia muncul di malam 1 Juni 2021. Membahas Hari Lahir Pancasila.
Ditegaskan Subardi, Pancasila bukanlah bentuk falsafah dari bangsa luar. Tapi produk kebangsaan milik Indonesia. \"Kita jangan malu dengan mengakui Pancasila,\" kata Subardi, Senin malam (31/5/2021).
Subardi menghadiri acara sarasehan Hari Lahir Pancasila di Markas Besar Macan Ali Nuswantara Cirebon.
\"Pancasila sebagai produk bangsa Indonesia yang patut harus dijaga dan tidak dapat diubah,\" tegas dia.
Untuk itu, Subardi berpesan, sebagai penerus para pendahulu bangsa ini, harus menjaga dan merawat marwah dari Pancasila. \"Karena itu tadi Pancasila adalah Nilai luhur budaya bangsa Indonesia,\" ungkapnya.
Sementara itu, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon Prabu Diaz mengatakan, masih banyak perbedaan pendapat tentang hari lahirnya Pancasila.
Tapi menurutnya, Pancasila merupakan senjata bangsa Indonesia dalam mempersatukan seluruh suku, bahasa dan agama menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
\"Bagi kami Pancasila sebua ideologi yang tidak bisa tergantikan dan buat kami adalah sebuah perisai dan senjata untuk kita menjaga NKRI. Maka menurut saya pancasila tidak bisa diperdebatkan lagi,\" kata pria yang akrab disapa Mamo ini.
Prabu Diaz mengaku miris pendidikan Pancasila di sekolah masih sangat minim bahkan tidak ada sama sekali. Sehingga banyak anak-anak muda yang tak hafal dengan Pancasila.
\"Jangankan paham, anak-anak sekolah hari ini tidak hafal dengan Pancasila, kami berharap semua komponen dan bangsa ini perlu menghidupkan kembali pendidikan pancasila di setiap sekolah,\" ujarnya.
Pantauan radarcirebon.com, dalam kegiatan sarasehan tersebut dihadiri tokoh lintas agama, TNI, Polri, dan elemen masyarakat lainnya. (rdh)
Baca juga:
- Sekarang Zona Oranye, Walikota: Kalau Bukan Wong Cerbone, Siapa Lagi yang Jaga Cerbon
- Alhamdulillah, Kota Cirebon Sudah Bukan Zona Merah
- Diajak Sandiaga ke Desa Cibuntu, Cinta Laura: Can’t Wait to Kuningan West Java