KUNINGAN - Dua batu menhir di puncak Gunung Tilu, Kabupaten Kuningan, dengan relief naga disebut-sebut sebagai gerbang menuju kahyangan. Namun, sesungguhnya itu adalah sebuah struktur.
Susunan batu setinggi 1,6 meter tersebut terdapat pada ketinggian sekitar 900 meter. Selain sepasang batu yang seolah membentuk gerbang, terdapat juga susunan struktur lainnya.
Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) yang mekakukan ekspedisi pada 23 hingga 25 Januari 2015 berhasil mengungkap beberapa fakta terkait dengan keberadaan susunan batu tersebut.
Penemuan ini, terbilang mencengangkan karena pada penelitian sebelumnya diperkirakan hanya terdapat dua batu tersebut.
Namun, susunan struktur batu pada jalur pendakian nampaknya terlihat mengelilingi gunung. Sehingga menguatkan indikasi, adanya bangunan monumental di puncak gunung tersebut.
Hasil penelitian MARI yang dipublikasikan Catatan Geografi Universitas Indonesia (UI) mengindikasikan adanya peta purba di wilayah Gunung Tilu dan sekitarnya.
Keberadaan menhir-menhir yang ada di puncak gunung Tilu dapat dikatakan sebagai gambaran miniatur dari wilayah yang dapat dilihat dari puncak Gunung Tilu.
Bahwa wilayah yang dapat diamati dari gunung Tilu sejauh mata memandang divisualisasikan melalui 3 menhir tersebut.
Namun, menhir 1 di timur tidak/belum tergambarkan sebagai bidang visual fenomena alam yang ada di timur sampai Gunung Selamet sebagai wakil fenomena yang dapat di lihat di Timur.
Adapun menhir ke 2 di barat, dijadikan bidang visual kondisi yang ada di barat sejauh mata memandang dan sudah tergambarkan.
Untuk menhir ke 3 yang roboh dan patah di utara, juga belum/tidak dijadikan bidang visual kondisi yang dapat dilihat di utara sampai Gunung Ceremai sebagai wakil dari fenomena di utara.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Dua Kejadian Sambaran Petir di Kapetakan, 1 Rumah Rusak, Petani Meninggal Dunia
- Ojol Asal Samadikun Dikabarkan Meninggal di Bandung, Jadi Korban Begal