Taliban Rasul

Rabu 18-08-2021,09:45 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Tapi tidak pernah ada partai yang berhasil menang. Pemerintahan Afghanistan selalu dibentuk berdasar hasil kompromi yang tidak kukuh.

Politik tidak pernah stabil. Hasil pembangunan juga tidak segera terlihat. Rakyat frustrasi. Mereka juga merasa terhina. Mirip negara jajahan. Rakyat Afghanistan adalah orang yang harga dirinya amat tinggi.

Dari sinilah Taliban kembali mendapat simpati. Terutama ketika muncul pemimpin baru yang berbeda.

Di dalam Taliban sendiri memang terpecah-belah. Terlalu banyak faksi. Salah satunya yang dipimpin Mullah Muhamad Rasul.

Rasul inilah yang membawa Taliban berwajah baru. Rasul berumur 56 tahun. Ia dari daerah selatan, dekat perbatasan Pakistan.

Rasul berasal dari suku Pastun, suku terbesar di Afghanistan. Ia berpikiran moderat. Ia Islam mazhab Sunni.

Taliban versi Rasul ini membawa ideologi Islam-nasional-Afghanistan.

Rasul melarang orang asing menjadi pejuang di Taliban. Tidak seperti Taliban lama. Yang begitu banyak dipegang orang asing. Bahkan pemimpin Taliban dari sayap Al-Qaeda adalah Osama Bin Laden, orang Saudi.

Di tangan Rasul, Al-Qaeda tidak akan boleh beroperasi di Afghanistan. Demikian juga ISIS, dilarang.

Hizbut Tahrir pernah menawarkan sistem kekhalifahan untuk Afghanistan. Rasul menolak.

ISIS juga menawarkan sistem pemerintahan Islamnya untuk Afghanistan. Rasul juga menolak.

Jelaslah bahwa Taliban di bawah Rasul sangat berbeda dengan yang kita kenal di masa lalu.

Taliban yang sekarang ini lebih tepat disebut sebagai nasionalisme Islam Afghanistan. Mereka lebih mencintai Afghanistan dari pada demokrasi Amerika. Mereka lebih mencintai Afghanistan dari pada Islam dari mana pun.

Mayoritas Islam di Afghanistan menganut aliran Deobandi. Aliran ini lahir di kota Deobandi, dekat Mumbai, India. Di zaman dinasti Moghul tahun 1800-an.

Sampai sekarang sekitar 15 persen Islam di India dan Pakistan dari aliran Deobandi. Aliran ini lebih berpegang pada Quran dan Hadis sesuai dengan teksnya. Agak mirip Wahabi. Karena itu Wahabi pernah mewarnai Islam di Afghanistan.

Bahwa Taliban era Rasul ini berbeda, sudah mereka buktikan selama dua minggu terakhir. Perebutan kota-kota di utara itu misalnya, tanpa diwarnai pertumpahan darah. Bahkan ketika mereka merebut ibu kota Kabul, tidak satu pun yang kena tembak.

Tags :
Kategori :

Terkait