Lagi, Jawa Pos Terbaik Se-Asia Pasifik

Kamis 12-09-2013,14:03 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

BANGALORE - Tepuk tangan menghiasi ballroom Hotel Vivanta, Bangalore, India, yang berisi ratusan delegasi media se-Asia Pasifik tadi malam (11/9). Itu terjadi saat Jawa Pos (Radar Cirebon Group) diumumkan sebagai penerima penghargaan sebagai koran dengan desain halaman depan terbaik dalam ajang 12th Asian Media Awards WAN-IFRA 2013 di India. Penghargaan tersebut merupakan yang ketiga diterima koran terbesar di Indonesia dengan jaringan lebih dari 200 penerbitan itu selama dua tahun berturut-turut. Dalam seremoni penghargaan, mantan Presiden WAN-IFRA Jacob Mathew menyerahkan piala emas kepada Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya. Dalam ajang bergengsi itu, Jawa Pos yang mendapat penghargaan emas berhasil mengungguli Apple Daily, salah satu koran terbesar di Taiwan dengan oplah lebih dari sejuta eksemplar. Yang juga membanggakan, Kaltim Post (Jawa Pos Group) ditetapkan sebagai koran terbaik ketiga, sehingga menerima penghargaan perunggu dalam kategori yang sama. WAN-IFRA menetapkan Jawa Pos sebagai yang terbaik untuk edisi 31 Agustus 2012 dengan laporan khusus yang bertema MA Akan Batalkan Vonis Bebas Koruptor. Pada halaman itu, Jawa Pos memuat gambar utama ilustrasi yang dibuat Budiono. Pada ilustrasi tersebut, ditampilkan koruptor yang membawa tumpukan uang dan melenggang bebas di atas karpet merah yang dikawal hakim bertoga. Ilustrasi tersebut merupakan gambaran banyaknya hakim tipikor daerah yang menjatuhkan vonis bebas kepada koruptor. Tahun lalu Jawa Pos juga menerima dua penghargaan untuk kategori perwajahan terbaik. Yaitu, penghargaan emas dan perak. Perwajahan halaman muka terbaik tersebut diberikan saat Jawa Pos menurunkan laporan soal terpilihnya ketua baru KPK, Abraham Samad. Sementara itu, perwajahan yang mendapat penghargaan perak berisi laporan terkait dengan runtuhnya Jembatan Tenggarong di Kaltim. Sebelumnya, Jawa Pos juga dinobatkan sebagai World Young Reader Newspaper of The Year 2011 karena keunggulan halaman anak muda, DetEksi. \"Ini penghargaan internasional yang sangat membanggakan buat Jawa Pos dan seluruh pembaca. Sebab, kita bisa meraihnya secara berturut-turut setelah tahun lalu Jawa Pos juga dipilih sebagai koran dengan desain terbaik se-Asia Pasifik oleh WAN-IFRA,\" ungkap Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya setelah menerima penghargaan. Ditanya apakah desain menjadi cerminan isi secara keseluruhan, Leak menyatakan, bahwa inspirasi desain selalu dimulai dari tulisan. Baik sudut pandang berita maupun kecerdasan ulasannya. Materi tulisan yang bagus akan menjadi stimulan yang baik bagi tim desain untuk berkreasi pula. \"Jadi, anugerah di bidang desain ini tentu karena kerja profesional dan sinergi yang baik dari seluruh awak redaksi,\" imbuhnya. Director Publications and Events WAN-IFRA Gilles Demptos menuturkan, penilaian kategori desain perwajahan diikuti lebih dari 500 peserta media dari seluruh dunia. Menurut dia, mereka mengirimkan karya-karya terbaiknya yang dimuat selama 2012. \"Dari penilaian, Jawa Pos dinyatakan sebagai yang terbaik,\" tegasnya. Demptos menyatakan, perkembangan desain koran makin menarik. Bahkan, masing-masing regional seperti Timur Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara punya ciri khas. Asia Timur, misalnya yang ditunjukkan Apple Daily, berani menghadirkan sampul dengan desain olah foto digital dalam ukuran besar. \"Sementara itu, media Asia Tenggara lebih homogen,\" ujarnya. President WAN-IFRA Thomas Brunegard dalam sambutan pembukaan mengungkapkan, tantangan media cetak dalam masa depan semakin berat seiring perkembangan teknologi dan persaingan dengan jenis media lain. \"Belum lagi kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Sekarang wilayah Asia tertekan. Padahal, selama ini pertumbuhan koran di Asia merupakan yang tertinggi,\" katanya. Karena itu, tambah dia, pemimpin-pemimpin media harus memperhatikan readership agar koran terus berkembang. Era digital harus menjadi perhatian. \"Kita tidak bisa menutup diri. Media cetak harus bisa fashionable,\" tegasnya. WAN-INFRA India 2013 diikuti sekitar 600 peserta. Mereka berasal lebih dari 20 negara. Untuk kali pertama, wakil dari Benua Afrika menghadiri perhelatan akbar media cetak tersebut. \"Ada sekitar 25 orang dari Angola dan Uganda,\" ujar Demptos. (eko/dim/dio/c5/kim)

Tags :
Kategori :

Terkait