AS Minta Maaf, Serangan Drone Tewaskan 10 Orang Termasuk Anak-anak di Kabul

Kamis 23-09-2021,05:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PERMINTAAN maaf disampaikan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin atas serangan pesawat tak berawak di Kabul, Afghanistan pada 29 Agustus lalu. Militer AS mengakui serangan tersebut adalah sebuah kesalahan.

Serangan tersebut menargetkan kendaraan yang salah sehingga menewaskan 10 warga sipil, tujuh di antaranya adalah anak-anak. Berdasarkan hasil investigasi kendaraan tersebut bukanlah ancaman terkait dengan ISIS-K.

\"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada anggota keluarga yang masih hidup dari mereka yang terbunuh. Kami meminta maaf, dan kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini,\" kata Austin, dikutip dari berita Politik RMOLJabar, Sabtu (18/9).

Sementara kelompok hak asasi manusia Amnesty International menilai pengakuan kesalahan merupakan langkah yang penting untuk akuntabilitas. Namun, militer dan pemerintah AS juga harus mengambil langkah lain seperti membayar ganti rugi kepada anggota keluarga.

\"AS harus berkomitmen untuk melakukan penyelidikan penuh, transparan, dan tidak memihak atas insiden ini,\" kata aktivis Amnesty International Brian Castner.

\"Siapa pun yang diduga bertanggung jawab pidana harus diadili secara adil,\" imbuhnya.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait