Kematian Seorang Remaja Tak Terkait Efek Vaksin Pfizer di Brazil

Jumat 24-09-2021,07:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KEMATIAN remaja Brasil berusia 16 tahun setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sempat membuat heboh. Namun, kematian yang disebabkan oleh kondisi pembekuan darah tidak terkait dengan efek vaksin tersebut. Hal ini seperti disampaikan regulator kesehatan Brasil, Anvisa, pada Rabu (22/9).

Anvisa mengatakan kematian itu disebabkan oleh penyakit autoimun yang diderita remaja tersebut.

“Itu gambaran klinis ciri khas purpura trombositopenik trombotik (TTP), penyakit autoimun,” kata Anvisa melalui pernyataan seperti dilansir Reuters.

TTP adalah kelainan langka yang menyebabkan darah lebih cepat menggumpal yang dapat menimbulkan masalah medis serius jika membatasi aliran darah ke organ-organ seperti otak, ginjal, atau jantung.

Kekhawatiran tentang vaksin Covid-19 dan pembekuan darah memicu penyelidikan oleh para peneliti di seluruh dunia.

Komisi Eropa meminta pandangan ilmiah dari Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengenai apakah kaum perempuan dan dewasa muda berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19. EMA tidak langsung mengonfirmasi apakah hal itu masalahnya.

Pemerintah federal Brasil pada pekan lalu berusaha menghentikan vaksinasi Covud-19 di kalangan remaja sambil menyelidiki kematian tersebut sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi. Namun, sejumlah negara bagian bertekad untuk melanjutkan program tersebut.

2

Sekitar 3,5 juta warga Brasil berusia di antara 12-17 tahun telah memperoleh vaksin Covid-19. Pfizer merupakan vaksin satu-satunya yang diizinkan untuk digunakan pada anak-anak di Brasil. (jp)

Tags :
Kategori :

Terkait