CIREBON - Klaster covid 19 karena pembelajaran tatap muka (PTM) dilaporkan bermunculan di sejumlah daerah. Kendati demikian, Pemerintah Kota Cirebon belum berencana melakukan skrining kepada siswa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, untuk saat ini, kalaupun ada siswa yang terindikasi covid-19, di sekolah sudah ada satgas yang dibentuk di sekolah masing-masing.
Satgas akan berkonsultasi dengan puskesmas setempat, untuk penanganan berikutnya dan pemeriksaan.
\"Untuk saat ini, tidak ada pemeriksaan masal ataupun antigen. Paling kepada siswa yang ada indikasi ke covid-19 saja,\" kata Agus, kepada radarcirebon.com, Jumat (24/9/2021).
\"Kalau tidak ada dijumpai indikasi, tidak perlu dites. Tetapi satgas di sekolah harus pro aktif. Ketika ada siswa yang terindikasi agar tidak masuk dan dilakukan tindak lanjut,\" imbuhnya.
Sejauh ini, di Kota Cirebon tidak ada indikasi siswa yang terkena covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
Sementara itu, berdasarkan data Kemendikbud Ristek sejauh ini telah terjadi klaster covid-19 sekolah di 6 provinsi.
Tertinggi ada di Jawa Timur dengan 165 klaster, Jawa Barat 149 klaster, Jawa Tengah 131 klaster, NTT 104 klaster, Sumatera Utara 52 klaster dan Sumatera Barat 51 klaster.
Dari data Kemendikbudristek terhitung pada 22, September 2021, klaster sekolah 45,97 persen terjadi di sekolah dasar.
Sedikitnya terdapat 581 klaster di jenjang pendidikan SD. Dari data itu, terdapat 6.908 murid yang terinfeksi virus corona. Kemudian 3.174 guru yang juga ikut terinfeksi.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Tanah Timbul di Pantai Kota Cirebon Biarkan Alamiah, Jangan Ditimbun Pakai Sampah
- Soal Cara Bikin Satai di Tes PPPK 2021 untuk Guru Honorer, Anggota DPR: Nggak Salah Tuh Mas Nadiem?
- RS PON Bantah Pendarahan Otak Tukul Arwana karena Vaksinasi, Ini Penyebabnya