KUNINGAN - Situs Cangkuang merupakan salah satu tempat pemujaan, karena terdapat menhir yang merupakan tempat pemujaan arwah leluhur dan merupakan peninggalan megalitik.
Lokasinya, cukup mudah diakses meski kurang populer dikunjungi wisatawan. Padahal, tak jauh dari Alun-alun Kota Kuningan.
Situs Cangkuang merupakan tinggalan bentuk ekosistem masa lampau dan contoh pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia pada masanya.
Terdapat tiga jenis cagar budaya di situs ini, yakni menhir, batu lumpang dan meja batu. Ketiga tinggalan arkeologis ini identik dengan peninggalan tradisi megalitik pada masa prasejarah.
Pendirian menhir seringkali berasosiasi dengan pemujaaan arwah leluhur. Penggunaan menhir sebagai media pemujaan seiring dengan berkembangnya budaya bercocok tanam.
Tinggalan-tinggalan tersebut secara umum relatif terawat dan utuh. Data yang ada cukup penting bagi ilmu pengetahuan dan objek kunjungan Tinggalan-tinggalan tersebut tersebar di tiga lokasi yang berbeda.
Di lokasi pertama terdapat tinggalan-tinggalan berupa menhir batu datar dan tatanan batu. Lokasi ini terbesar dibanding kedua lokasi lainnya.
Pada Bagian ini tinggalan-tinggalan tersebut telah diberipagar keliling. Sekitar 50 meter dari lokasi pertama terdapat batu lumpang yang terletak di halaman rumah warga.
Batu Lumpang tersebut dipercaya mempunyai manfaat bila ada orang yang menginginkan keturunan dengan cara meminum air yang dimasukan pada hari Kamis dan meminumnya pada Hari Jumat.
Di lokasi ketiga sekitar 50m dari batu lumpang terdapat batu lumpang dan batu alam lainnya yang sudah dipagari juga. (yud)
Baca juga:
- Ditanya Soal Capres 2024, Ganjar Pranowo: Enggak, Nanti Kadrun Keluar
- Ibu yang Bunuh Anak Tiri di Karangampel Punya Bayi, Masih Berusia 10 Bulan
- Bruno Fernandes Gagal Penalti, MU Kalah, Ole Out Menggema