CIREBON - Korban penyerangan oleh geng motor di Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon butuh biaya operasi.
Dari dua korban penganiayaan yakni, Fawaid dan Edi Muhaedi, salah satunya sudah diperbolehkan pulang karena luka yang dialami tidak serius.
Sedangkan Edi masih terbaring di rumah sakit dengan kondisi luka parah. Akibat sabetan celurit, jemarinya putus.
Kemudian tangan kanan lecet, dan dagu luka. Harus dijahit. Dan tangannya harus digip. Kakak ipar Edi, Abul mengungkapkan, kondisi kerabatnya itu perlu tindakan medis. Salah satunya operasi.
\"Adik saya harus dioperasi. Cuma terkendala biaya. Harus ada Rp30 juta untuk biaya operasi dan rawat inap,\" ungkapnya, kepada Radar Cirebon.
Dia mengaku cukup kebingungan mencari uang untuk biaya perawatan. Sebab, keluarga tergolong tidak mampu. \"Kita orang tidak mampu, bingung apa yang mau dijual,\" ujarnya.
Seperti diketahui, Edi Muhaedi (24) dan Fawaid warga Blok 3, Desa Tegalgubug Lor keduanya menjadi sasaran amuk geng motor.
Kebrutalan geng motor berinisial AS itu bermula saat Edi dan Fawaid usai bermain dari rumah temannya di Tegalgubug Kidul.
Mereka pulang ke rumah dengan naik motor, Minggu dini hari (26/9) sekitar pukul 02.30 WIB. Setibanya di lokasi kejadian, Blok Al Barokah, Desa Tegalgubug Lor, keduanya berpapasan dengan rombongan geng motor AS.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Provinsi Cirebon Raya, Ada Kota Kertajati, Kabupaten Cirebon Timur dan Indramayu Barat
- KP3C Target Provinsi Cirebon Raya Terbentuk Dalam 2 Tahun